Anjing Kintamani Dikhawatirkan Tertular Flu Burung

Denpasar - Kabar telah terjangkitnya virus flu burung atau AI (avian influenza) pada anjing dan kucing membuat para pedagang anjing Kintamani khawatir. Mereka ketakutan kalau hewan dagangan mereka terinfeksi virus ini."Anjing saya sekarang ini kelihatan lesu, apalagi habis dimandikan ada yang mencret dan muntah-muntah," kata pedagang anjing ras Kintamani I Ketut Wardani yang berjualan di Pasar Satria di Jl Veteran, Denpasar, Bali, Sabtu (20/1/2007).Menurut dia, tidak seperti bisanya kondisi ini dialami ketika anjing yang dikenal mirip serigala ini dibawa dari Kintamni ke Denpasar."Selama dua hari sudah lesu, biasanya anjing saya sehat dan bisa bertahan sampai satu minggu," imbuh Wardani. Wardani tidak tahu secara pasti anjing yang dijualnya ini terinfeksi flu burung atau tidak, tambah lagi tidak mengetahui bagaimana gejala flu burung pada anjing."Saya tidak pernah membawa ajing-anjing ini ke dokter, karena biayanya sangat mahal," tutur Wardani.Anjing ras ini kintamani merupakan hasil perkawinan silang antara anjing lokal Bali dengan anjing dari Cina. Anjing ini banyak terdapat di Desa Wanasari, Kintamani.Sementara itu menurut Kepala Dinas Peternakan Provinsi Bali Ida Bagus Raka, untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung, pihaknya akan melakukan vaksinasi pada bulan Maret.Rencananya vaksinasi massal akan dilakukan dengan memberikan 5 juta vaksin yang diprioritaskan pada unggas. Sayangnya belum ada rencana pemberian vaksin pada anjing dan kucing.Selain itu akan dilakukan pengujian sampel darah pada burung, babi dan manusia yang dilakukan bekerja sama dengan FAO. Dan pengujian dilaksanakan di Bali dengan pertimbangan Bali adalah lokasi wisata dunia."Kita tahu belum tahu waktu tepatnya pelaksanaan," pungkas Ida Bagus. (ndr/sss)