Cerita Jokowi Sidak ke RS-Puskesmas Daerah: Alkes Ada, Dokternya Nggak

Cerita Jokowi Sidak ke RS-Puskesmas Daerah: Alkes Ada, Dokternya Nggak

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 06 Mei 2024 10:40 WIB
Presiden Joko Widodo meluncurkan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU).
Foto: Jokowi Luncurkan Program untuk Percepat Pemenuhan Dokter Spesialis (Grandyos Zafna-detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di daerah-daerah RI. Jokowi mengaku kerap melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit hingga puskesmas daerah selama 6 bulan terakhir ini.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meluncurkan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di Halaman RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jalan Letjen S Parman, Jakarta. Pantauan detikcom di lokasi, Senin (6/5/2024).

"Saya dalam 6 bulan ini kalau ke daerah secara mendadak saya masuk ke rumah sakit, kadang belok ke puskesmas," kata Jokowi dalam sambutannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berkunjung ke fasilitas kesehatan di daerah-daerah, Jokowi mengaku senang ketika melihat peralatan kesehatan yang memadai. Namun sayang, kata dia, saat ia menyambangi daerah kepulauan maupun daerah terpencil tak menemukan tenaga dokter spesialis.

"Saya senang bahwa alat-alat yang diperlukan seperti misalnya USG itu sudah ada di puskesmas. Masuk RS lagi saya lihat baik di provinsi maupun kabupaten kota sudah ada MRI, sudah ada mamogram, sudah ada cathlab tapi selalu keluhan di daerah utamanya di provinsi kepulauan selalu adalah dokter spesialis yang tidak ada," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jokowi mengaku terkejut melihat rasio jumlah dokter di RI berbanding terbalik dengan jumlah penduduk. Jokowi berujar, saat ini rasionya hanya 0,46 dari 1.000 dan masuk peringkat ke-147 dunia.

"Ini menjadi PR besar kita menurut saya karena rasio dokter berbanding penduduk kita, saya juga kaget 0,47 dari 1.000, peringkat 147 dunia. Sangat rendah sekali. Di ASEAN kita peringkat 9, berarti masuk 3 besar tapi dari bawah. Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya," tegasnya.

Sementara itu, lanjut dia, data dari Kemenkes menyatakan bahwa RI kekurangan 124 ribu tenaga dokter umum dan 29 ribu tenaga dokter spesialis. Jokowi lantas mewanti-wanti jangan sampai alkes yang sudah terdistribusi dengan baik di daerah-daerah menjadi tak terpakai karena kekurangan tenaga dokter.

"Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi. Jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampe di kabupaten kota, sudah sampai di provinsi tidak berguna gara-gara dokter spesialisnya yang tidak ada," tegasnya.

"Kita baru mampu mengeluarkan 2.700 dokter spesialis per tahun. artinya memang sangat kurang sekali, ditambah lagi distribusinya yang tidak merata. Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di pulau jawa. 59 persen," imbuhnya.

Lihat Video 'Momen Presiden Jokowi Luncurkan PPDS Berbasis Rumah Sakit':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads