Di OKI, Menlu Retno Tekankan Hak Pendidikan Bagi Perempuan Afghanistan

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 06 Mei 2024 09:16 WIB
Foto ilustrasi perempuan Afghanistan (AP/Ebrahim Noroozi)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI), Retno Lestari Priansari Marsudi, berbicara banyak hal di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di Banjul, Gambia. Salah satunya, Retno menekankan hak-hak perempuan untuk memperoleh pendidikan bagi perempuan Afghanistan.

Sebagaimana siaran pers Kementerian Luar Negeri RI via kanal YouTube Kementerian Luar Negeri RI, Senin (6/5/2024), Retno menyoroti isu pemberdayaan perempuan.

"Mengenai pemberdayaan perempuan dan akses pendidikan berkualitas, saya tekankan bahwa ini sangat krusial bagi pembangunan negara-negara OIC (OKI) secara inklusif," kata Retno.

Isu perempuan harus diutamakan dalam agenda kerja OKI. Solidaritas diperlukan di OKI untuk memajukan hak perempuan.

"Perempuan di Afghanistan dan bagian lain dunia memiliki hak yang sama," kata Retno.

Menlu RI Retno Marsudi Foto: Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

Khusus untuk Afghanistan, Indonesia menyampaikan ke forum OKI bahwa upaya telah dilakukan. Indonesia telah memberikan beasiswa untuk perempuan Afghanistan, negara yang kini dikuasai rezim Taliban. Indonesia dan Afghanistan juga melakukan tukar informasi kurikulum madrasah dengan badan PBB untuk Afghanistan yakni UNAMA (United Nations Assistance Mission in Afghanistan).

Secara umum untuk Afghanistan, Indonesia juga telah memberi 10 juta vaksin polio untuk anak-anak Afghanistan.

Indonesia juga menyoroti kesenjangan pembangunan di OKI yang harus terus dipersempit. Sejumlah negara di OKI masih mengalami kemiskinan, yakni 21 dari 46 LDC (least develop country) adalah anggota OKI.

Tentu saja, OKI membahas mengenai nasib Palestina. Indonesia turut membahas gencatan senjata untuk Palestina dan mendorong kemerdekaan Palestina, mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB, serta pengintensivan bantuan kemanusiaan.

"Kita juga membahas kekhawatiran yang sangat kentara, yang sangat kelihatan, akan rencana Israel untuk menyerang Rafah (Jalur Gaza paling selatan, tempat pengungsi). Rencana ini sangat dikecam oleh semua negara OKI," kata Retno.




(dnu/dnu)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork