Nizar Dahlan: Saya Mendengar, Tapi Tidak Punya Bukti

Isu Judi Anggota DPR di London

Nizar Dahlan: Saya Mendengar, Tapi Tidak Punya Bukti

- detikNews
Jumat, 19 Jan 2007 11:39 WIB
Jakarta - Isu sejumlah anggota DPR yang berjudi di London, Inggris, semakin menggelinding. Nizar Dahlan, anggota DPR dari Partai Bulan Bintang (PBB) yang turut serta dalam kunjungan ke London, mendengar isu itu. Namun, Nizar tidak memiliki bukti. Nizar merupakan salah satu dari 14 anggota DPR yang berkunjung ke London pada pertengahan Desember 2006. Mereka berada di London dalam rangka kunjungan dinas yang mengatasnamakan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR. Isu yang beredar, setidaknya ada dua anggota DPR yang diduga berjudi di Hard Rock Casino London yang beralamat di Statesman House, Stafferton Way, Maidenhead SL6 1 AY itu. Yaitu Bursah Zarnubi (Fraksi PBR) dan Soetan Bhatoegana (Fraksi PD). Namun, kepada detikcom baik Bursah maupun Soetan sudah membantahnya. Bagaimana kisah perjudian di London ini mengemuka? Nizar yang ikut dalam rombongan ke London tidak bisa memastikan apakah memang ada kegiatan berjudi sebagian anggota rombongan atau tidak. Yang jelas, dirinya tidak ikut berjudi. "Itu urusan pribadi masing-masing dan saya tidak bisa mencampuri urusan pribadi orang," kata Nizar yang dihubungi wartawan dari gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/1/2007). Berikut wawancara Nizar dengan para wartawan melalui telepon: Apakah Anda mendengar tentang isu perjudian anggota DPR di London? Saya memang mendengar. Tapi, itu kan tidak bisa dijadikan bukti. Masak selentingan-selentingan dijadikan justifikasi, itu kan tidak bisa. Memang berapa orang yang ikut berjudi? Tidak tahu persis. Tapi saya dengar.Tapi, Bapak lihat sendiri ada anggota DPR yang datang ke tempat judi?Saya tidak lihat. Saya kan pimpinan BURT. Saya selalu koordinasi dengan pimpinan DPR. Saya dipanggil dalam persoalan ini oleh pimpinan DPR. Tapi, saya katakan saya tidak bisa memberikan klarifikasi di sini. Kalau di tempat lain gimana, misalnya diminta bersaksi di BK atau pengadilan?Ya saya kan nggak punya bukti. Saya hanya cuma dengar selentingan. Dengan-dengar kok mau dijadikan justifikasi, kan nggak enak. Sebelum dihubungi wartawan dari DPR, detikcom sempat menghubungi Nizar. Saat itu, Nizar menyatakan bila dirinya diminta bersaksi di depan hukum, maka itu persoalan lain. "Kalau di depan hukum, itu persoalan lain. Yang pasti, saya tidak bisa menjelaskan di sini," kata Nizar. (asy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads