Sampah kondom bekas berserakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tubagus Angke, Jakarta Barat, diduga karena prostitusi liar. Warga sekitar menilai kawasan itu remang-remang ketika malam sehingga menjadi ruang pas untuk prostitusi.
Dani (32) seorang pedagang yang biasanya berjualan di sana mengatakan sebagian lampu jalan di trotoar RTH Tubagus Angke tidak menyala waktu malam. Dani tak mengetahui pasti kenapa lampu jalan tersebut tidak menyala.
"Sering (lihat kondom bekas), kalau siang mulai jualan itu, kadang nemu. Di sini kan tempat jablay-jablay," kata Dani kepada detikcom di lokasi, Jumat (3/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah populer 'jablay' yang dimaksud Dani tersebut diasosiasikan sebagai penjaja seks atau semacamnya. Suasana remang dirasanya pas untuk ekosistem aktivitas seksual.
"Susah (kelihatan) juga, gelap. Lampu (jalan) mati, cuma beberapa aja yang hidup. Kalau yang lampunya hidup, nggak ada yang di sana," sambungnya.
Selain itu, Dani juga belum pernah melihat ada pihak keamanan yang bersiaga atau patroli di kawasan itu selama berjualan di sana. Katanya dia hanya pernah dengar kalau sering ada razia dari pedagang lain.
"Nggak ada (yang jaga). Razia pun katanya ada, tapi saya belum pernah lihat," ucapnya.
Selain Dani, warga yang bilang lampu jalan di RTH Tubagus Angke redup adalah Herman (60). Dia mengatakan lampu biasanya mulai menyala pukul 18.30 WIB, kemudian meredup setelahnya.
"Ini lampunya redup. Nggak tahu deh kenapa. Padahal waktu pas hidup pertama terang, 15 menit kemudian jadi redup," ungkap Herman.
![]() |
Selain itu Herman juga menuturkan tidak ada pihak keamanan dari manapun yang bersiaga di lokasi. Namun razia pernah dilakukan aparat.
"Yang jaga mah nggak ada. Tapi razia ada, cuma saya nggak tahu pasti jadwalnya," jelasnya.
Selanjutnya, Jajang (43) Warga Kampung Gusti yang terletak di sebrang RTH Tubagus Angke mengatakan, beberapa titik yang lampu jalannya masih terang tidak PSK yang mangkal.
"Ya beberapa ada yang gelap, ada juga yang terang. Nah yang gelap itu biasanya ada yang ngisi esek-esek," kata Jajang.
Selain karena lampu jalan yang redup, suasana remang-remang di RTH Tubagus Angke juga disebabkan pepohonan yang rindang di lokasi. Ini pun membuat cahaya dari sekitar jalan dan trotoar terhalang ke pinggiran Kali Angke.
![]() |
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto telah menginstruksikan Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) untuk menjadikan RTH di Jalan Tugabus Angke itu sebagai taman pasif.
"Saya segera minta ke Sudin Tamhut untuk segera tindaklanjuti kondisi taman itu. Jadi taman untuk dilintasi aja. Jadi, paling tidak, di situ tak ada ruang buat nongkrong-nongkrong, buat ditanami saja," kata Uus dilansir Antara, Selasa (30/4).
Uus menduga kondisi itu disebabkan penertiban lokalisasi Kalijodo. Penemuan kondom berserakan di RTH tersebut menjadi indikasi tempat itu dipakai sebagai lokasi prostitusi ilegal.
"Sebelumnya dulu di Kalijodo tempat prostitusi, sekarang mungkin di sana tak ada, orang yang begituan sembarangan sekarang," kata Uus.
(dnu/dnu)