Menlu RI Temui Menlu-Menhan Turki, Bahas Palestina hingga Alih Teknologi

Menlu RI Temui Menlu-Menhan Turki, Bahas Palestina hingga Alih Teknologi

Zunita Putri - detikNews
Jumat, 03 Mei 2024 11:20 WIB
Menlu RI Retno Marsudi
Foto Menlu RI Retno Marsudi: (dok. tangkapan layar YouTube MoFa Indonesia)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menemui Menlu dan Menteri Pertahanan (Menhan) Turki kemarin. Pertemuan itu membahas mengenai situasi Gaza hingga kerja sama penanggulangan kejahatan transnasional.

Pertemuan itu berlangsung di Ankara, Turki, Rabu (1/5) dan Kamis (2/5) kemarin. Menlu Retno awalnya melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Turki baru kemudian dengan Menhan Turki. Retno dan otoritas pemerintahan Turki membahas situasi Gaza dan dampaknya bagi WNI.

"Kunjungan ini merupakan balasan atas kunjungan Menlu Fidan ke Jakarta bulan Juli tahun lalu. Turki adalah salah satu mitra penting Indonesia, bukan hanya secara bilateral, tetapi juga dalam isu-isu global. Tahun depan hubungan kedua negara memasuki usia 75 tahun dan kami sepakat menggunakan momentum tersebut untuk membawa hubungan kedua negara ke level yang lebih tinggi," ujar Retno dalam press briefing yang dilihat, Jumat (3/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno mengatakan pada pertemuan pertama dengan Menlu Turki membahas sejumlah isu. Pertama, Indonesia-Turki sepakat untuk melakukan High Level Strategic Cooperation Council (HLSC) tahun 2025. Sebagai catatan, Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama dimana Turki memiliki HLSC, dan HLSC ini disepakati kedua Presiden tahun 2022 di Bali di sela-sela KTT G20.

Isu kedua, Indonesa-Turki sepakat untuk memulai mekanisme konsultasi 2+2. Retno menjelakan 2+2 adalah pertemuan Menlu dan Menhan kedua negara.

ADVERTISEMENT

"2+2 ini adalah pertemuan antara Menlu dan Menhan kedua negara. Mekanisme ini menjadi lebih penting artinya dengan adanya dinamika yang terjadi di dunia saat ini. Sebagai catatan, sejauh ini Indonesia memiliki mekanisme pertemuan 2+2 dengan Australia, Jepang, Korea Selatan, Prancis dan dengan Turki mulai tahun depan," ucapnya.

Kemudian, Indonesia-Turki juga sepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Indonesia-Turkiye Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA. Menurut Retno, kedua belah pihak menyambut baik rencana perundingan putaran ke-5 tahun ini. Kedua belah pihak juga yakin bahwa dengan CEPA, maka kerja sama perdagangan dan investasi akan semakin meningkat.

"Keempat, kami sepakat mendorong dilanjutkannya dialog militer dan pertahanan kedua negara yang sudah berlangsung selama ini. Kelima, kami sambut baik joint production Medium Weight Tank (MWT) dan berkomitmen untuk melakukan joint marketing," katanya.

Selain itu, Indonesia-Turki juga akan bekerja sama untuk memberantas kejahatan transnasional. Nantinya, akan ada penandatanganan kerja sama sebagai payung hukum kerja sama dua negara.

"Keenam, di bidang keamanan, kami sepakat mempererat kerja sama penanggulangan kejahatan transnasional. Terkait hal ini, kami menyambut baik penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Keamanan sebagai payung kerja sama kedua negara. Kami berharap agar MoU tentang penanggulangan terorisme dan MoU tentang penanggulangan kejahatan transnasional dapat segera diselesaikan," ucapnya.

RI-Turki juga sepakat mendorong kolaborasi strategis dalam kerja sama pembangunan (development cooperation) untuk negara-negara dari the Global South, baik berupa capacity building maupun joint projects.

Adapun isu global yang dibahas adalah mengenai situasi Palestina dan kolaborasi yang dapat diperkuat antara dua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina. Dua negara memiliki posisi yang sama termasuk pentingnya gencatan senjata segera dan permanen; Segera diakhirinya kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina; Mendukung kemerdekaan Palestina melalui two-state solution; Mendorong negara lain untuk memberikan pengakuan kepada Palestina; dan Mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Selanjutnya

Pertemuan dengan Menhan Turki

Sementara itu, pertemuan kedua dengan Menhan Turki adalah mengenai produksi bersama tank medium Kaplan. Retno juga menyampaikan poin pembahasannya bersama Menlu Turki.

"Kami sepakat untuk memperkuat mekanisme regular berupa Military/Defense Dialogue Meeting dan Defense Industry Cooperation Meeting. Kami sepakat juga melihat pentingnya joint marketing untuk tank medium Kaplan (Harimau) yang telah diproduksi bersama," jelas Retno.

Retno juga bicara mengenai pentingnya kerja sama pertahanan Indonesia-Turki. Menhan Turki, katanya, setuju dengan kerja sama itu.

"Saya menekankan pentingnya isu alih teknologi dan capacity building dalam kerja sama pertahanan kedua negara. Menteri Pertahanan Turki menekankan pentingnya peningkatan kerja sama dengan Indonesia, dan Indonesia dinilai sebagai negara besar dengan mayoritas penduduk Muslim sehingga kerja sama pertahanan didasarkan pada asas kemitraan yang setara dan bukan berdasarkan asas komersialisasi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads