Salah satu yang merasakan manfaat dari program tersebut yakni warga Kabupaten Pemalang Tri Satriyanti (50) dan sang suami Ronal. Tri mengakui dirinya merasa tidak khawatir soal biaya pengobatan lewat Universal Health Coverage (UHC) Program JKN.
Tri sering mengalami kambuhnya vertigo, selalu memerlukan perawatan medis rutin yang sebelumnya menguras keuangan keluarganya. Namun, dengan adanya Program UHC, dia merasakan langsung bagaimana UHC membebaskan dirinya dari tekanan finansial yang berat.
Sebelum penerapan UHC di Kabupaten Pemalang, Tri sering mengunjungi rumah sakit untuk mendapatkan perawatan vertigo yang sering kambuh dengan biaya yang ditanggung secara mandiri.
Biaya medis untuk perawatan inapnya bisa mencapai Rp 3 juta sekali kunjungan. Namun, kondisi ekonomi keluarga Tri yang telah menurun membuatnya menghadapi kesulitan finansial yang berat.
"Waktu itu kami masih punya uang, tetapi sekarang dengan pekerjaan suami saya yang serabutan, kami tidak berkecukupan seperti dulu. Biaya medis yang tinggi dulu sangat membebani kami," kata Tri dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2024).
"Tetapi sekarang, berkat UHC Program JKN, semua perawatan saya ditanggung. Ini benar-benar mengubah cara pandang kami tentang pentingnya memiliki jaminan kesehatan, memberikan kami keamanan yang tidak pernah kami miliki sebelumnya," sambungnya.
Keadaan berubah ketika Tri harus dilarikan ke RS Muhammadiyah Mardhatillah karena vertigonya yang kambuh. Pada kunjungan ini, dirinya ditemani oleh suaminya Ronal yang tidak pernah lepas mendampingi setiap perawatan.
"Saya sangat terharu, karena saat saya masuk rumah sakit, pihak rumah sakit langsung membantu saya mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan. Berkat status Pemalang yang telah mencapai UHC, proses aktivasi kepesertaan BPJS Kesehatan bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. Hal ini memberikan kemudahan saya mendapatkan perawatan yang dibutuhkan tanpa harus memikirkan biaya yang harus dikeluarkan," tutur Tri.
Sementara itu, Ronal mengatakan kelegaan tersebut dirasakan tidak hanya membawa dampak finansial tapi juga psikologis. Menurutnya, kehadiran UHC bisa membuat dirinya bisa menikmati akses layanan kesehatan khawatir dengan biaya.
"Ini benar-benar mengurangi beban kami. Kini, kami tidak perlu lagi khawatir tentang biaya perawatan, yang dulu selalu menjadi beban berat bagi kami. Kami bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan tanpa harus merasa cemas dan takut akan biaya," ujar Ronal.
Dia mengatakan kini keluarganya merasa lebih aman dan terlindungi. Lewat program tersebut memberikan keluarganya harapan baru untuk terus menjalani hidup yang lebih sehat.
"Saya berharap setiap orang yang belum terdaftar BPJS Kesehatan akan melihat pengalaman kami dan memutuskan untuk bergabung. Ini benar-benar telah mengubah hidup kami. Dengan adanya dukungan dari program ini, kami tidak hanya terbantu secara finansial tetapi juga merasa lebih tenang dan sehat secara mental," tambah Ronal.
Universal Health Coverage di Pemalang bukan hanya sekedar kebijakan kesehatan, tetapi juga sebuah komitmen dari pemerintah daerah untuk memastikan bahwa setiap warga memiliki jaminan kesehatan.
Program tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan akses ke perawatan medis yang terjangkau dan berkualitas. Dengan ini, tidak ada satupun warga yang harus mengalami kesulitan finansial saat menghadapi masalah kesehatan.
"Saya ingin semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan jaminan kesehatan gratis seperti kami. Saya berharap pemerintah terus memperkuat dan memperluas cakupan UHC sehingga lebih banyak lagi yang bisa terbantu. Dukungan ini sangat berarti, terutama bagi kami yang memiliki keterbatasan finansial," tutup Ronal. (ncm/ega)