Mencuat Diskursus Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia

Mencuat Diskursus Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Mei 2024 07:34 WIB
Ilustrasi paspor Indonesia
Foto: Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/Aaftab Sheikh)
Jakarta -

Wacana untuk menawarkan kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia bertalenta mencuat ke publik. Rencana tersebut mengundang diskusi antara pejabat publik.

Dirangkum detikcom, Rabu (1/5/2024), perihal kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia awalnya ditawarkan oleh Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan. Hal ini disampaikan Luhut dari mimbar pidato pembukaan acara Microsoft Build: AI Day di JCC, Jakarta, Selasa (30/4). Dia menyinggung soal orang-orang yang sudah menjadi warga negara Amerika Serikat (AS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan membuka Microsoft Build: AI DayMenkomarves Luhut Binsar Pandjaitan membuka Microsoft Build: AI Day Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Dilansir Associated Press di kanal YouTubenya, awalnya Luhut menjelaskan bahwa pada 2029 nanti, Indonesia bakal punya hampir 3.000 anak muda yang siap untuk bekerja sebagai pengembang perangkat lunak (software developer). Indonesia tidak akan kekurangan sumber daya manusia untuk mengerjakan perkara software.

ADVERTISEMENT

"Namun demikian, kami juga mengundang diaspora Indonesia untuk kami berikan juga segera kepada mereka: kewarganegaraan ganda. Jadi mungkin mereka sudah jadi warga negara Amerika (Serikat), tapi mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan kewarganegaraan negara Indonesia," kata Luhut dalam bahasa Inggris.

Cara ini bakal berdampak besar untuk ekonomi Indonesia. Juga, cara tersebut dapat membawa sumber daya manusia dengan kemampuan yang mumpuni kembali ke Indonesia.

Sebagaimana diberitakan detikFinance, Microsoft telah berkomitmen investasi USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 27,6 triliun di Indonesia. Dana ini difokuskan untuk pembangunan infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk empat tahun ke depan.

"Saya pikir jika Anda (Microsoft) berinvestasi di Indonesia, Anda tidak akan menyesal. Saya berjanji. Sebab, semua insentif yang bisa anda dapat di mana saja, bisa Anda dapatkan di sini," kata Luhut.

Indonesia akan mengakomodasi investasi Microsoft. Luhut berjanji tidak akan mempersulit investasi Microsoft di Indonesia.

"Ada banyak sekali orang bagus di Indonesia. Jadi jangan ragu untuk berinvestasi di Indonesia dikarenakan masalah sumber daya manusia," kata Luhut.

Apa kata anggota DPR RI? Simak di halaman selanjutnya:

Simak juga 'Saat Jokowi Ratas Bareng Yasonna-Sri Mulyani, Bahas Status Diaspora':

[Gambas:Video 20detik]



Anggota DPR Beri Catatan

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat (PD) Bramantyo Suwondo merespons wacana tawaran kewarganegaraan ganda untuk diaspora Indonesia ini. Lantas apa kata Bram?

"Saya rasa untuk menarik diaspora Indonesia agar berkontribusi di Indonesia tidak hanya semata-mata mengenai status kewarganegaraan saja," kata Bram kepada wartawan, Rabu (1/5).

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Bramantyo Suwondo.Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Bramantyo Suwondo. Foto: Dok. Pribadi

Bram menilai ekosistem bekerja di Tanah Air perlu dibenahi betul. Dia meminta birokrasi yang mendukung kenyamanan bekerja di Indonesia harus dievaluasi.

"Kita mengharapkan suatu lingkungan kerja di mana keahlian atau ilmu kita bisa dihargai secara profesional. Pekerjaan yang mampu menjadi tempat bertumbuh, mengembangkan diri, ilmu, dan tentu saja dengan timbal balik yang sepadan," imbuhnya.

Halaman 3 dari 2
(fas/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads