.webp)
Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) pergerakan tanah di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur. Penetapan status tanggap darurat dilakukan setelah puluhan rumah dilaporkan rusak serta banyak warga yang mengungsi akibat tanah bergerak.
"Kalau rumah terdampak total 61 rumah ditambah 2 masjid. Total keluarga yang mengungsi ada 67 keluarga. Kalau pengungsian khusus tidak ada, mereka mengungsi ke rumah kerabatnya. Tapi karena ada yang mengungsi itu kita tetapkan status tanggap darurat," kata Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Sukma Wijaya dilansir detikJabar, Rabu (1/4/2024).
Adapun status tanggap darurat tersebut berlaku selama 14 hari. Namun, jika pergerakan tanah terus terjadi, tak tertutup kemungkinan statusnya diperpanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lihat situasi di lokasi. Apakah masih ada pergerakan tanah atau tidak. Kita juga buat pos pantau untuk mengukur retakan setiap harinya," kata dia.
Asep menambahkan, pihaknya juga masih menunggu kajian dari berbagai pihak untuk memastikan apakah permukiman tersebut harus direlokasi atau tidak. Di sisi lain, Asep meminta warga kembali menanam pepohonan berakar kuat untuk mencegah pergerakan tanah. Pasalnya bencana yang terjadi saat ini diduga disebabkan alih fungsi lahan untuk perkebunan pisang.
Diberitakan sebelumnya, Bencana pergerakan tanah melanda tiga kampung di Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (26/4). Akibatnya, 3 rumah ambruk dan puluhan rumah rusak.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga Video: 13 Keluarga di Ciamis Mengungsi Seusai Rumah Retak Gegara Pergerakan Tanah
