Massa May Day Padati Kawasan Patung Kuda, Arus Lalu Lintas Dialihkan

Massa May Day Padati Kawasan Patung Kuda, Arus Lalu Lintas Dialihkan

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Rabu, 01 Mei 2024 16:11 WIB
Massa May Day padati kawasan Patung Kuda, Jakpus sore ini. (Rizky/detikcom)
Massa May Day memadati kawasan Patung Kuda, Jakpus, sore ini. (Rizky/detikcom)
Jakarta -

Massa demo Hari Buruh Sedunia atau May Day kembali memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat (Jakpus), sore ini. Massa terdiri atas serikat buruh, mahasiswa, hingga aktivis.

Pantauan di lokasi, Rabu (1/5/2024), massa berdatangan sejak siang. Mereka kini memadati kawasan Patung Kuda hingga menutupi sebagian besar jalan.

Mereka datang dari arah Jalan MH Thamrin. Mereka datang sembari membawa mobil komando, atribut organisasi, hingga atribut tuntutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini, demo masih berlangsung di kawasan Patung Kuda. Arus lalu lintas di kawasan Patung Kuda tampak dialihkan.

Massa May Day padati kawasan Patung Kuda, Jakpus sore ini. (Rizky/detikcom)Massa May Day memadati kawasan Patung Kuda, Jakpus sore ini. (Rizky/detikcom)

Tuntutan Demo

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh yang juga Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan ada dua titik May Day hari ini. Pertama di Istana Merdeka dan kedua di Senayan.

"Tentu akan melihat nanti negosiasi. Sekarang kita long march dari sini, dari Antara, ke Sarinah, dari Sarinah ke Istana. Aksi ini sampai dengan pukul 12.30 WIB," kata dia.

Setelah itu, massa yang berjumlah sekitar 50 ribu orang akan bergerak ke kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Massa nantinya akan bertahan di sana.

"Untuk tuntutan yang dibawa dalam May Day kali ini adalah dua yang utama. Yang pertama cabut omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. Yang kedua, kami menyebutnya Hostum; Hos, hapus outsourcing; tum, tolak upah murah," ujarnya.

Said Iqbal mengatakan upah layak di Jakarta, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu Rp 5,2 kira per bulan. Bahkan, apabila dibagi rata per kepala, mendekati Rp 7 juta.

"Saya ini salah satu pengurus pusat badan perburuhan dunia namanya ILO berkantor di Jenewa. Upah buruh Indonesia hanya lebih baik dari Laos dan Kamboja yang baru merdeka. Lebih rendah dari Vietnam, sedikit lebih tinggi dari Myanmar. Lebih rendah dari Malaysia lebih rendah dari Singapura," jelasnya.

Simak Video: Kapolri Bentuk Tim Khusus Ketenagakerjaan untuk Tangani Sengketa Buruh

[Gambas:Video 20detik]



(rdh/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads