Jakarta - Sri Lestari sungguh bingung. Anaknya sangat gemar membeli anak ayam yang dicat warna-warni yang dijual di depan sekolah TK dan SD. Padahal flu burung saat ini mengganas. Segala nasihat warga Depok ini diabaikan oleh buah hatinya. Sri Lestari pun kelabakan.Sri akhirnya menulis surat dan memfakskannya pada redaksi
detikcom, Kamis (18/1/2007). Dia ingin bertanya, kepada siapakah dia mesti mengadu agar penjual ayam itu diberi 'pengertian'. Sri hanyalah segelintir pembaca detikcom yang mengeluhkan ketidakberdayaannya menghadapi pemilik unggas yang membiarkan unggasnya berkeliaran menyusul merebaknya flu burung. Ada pembaca yang mengeluhkan burung-burung merpati milik tetangganya, entok yang jalan-jalan di gang kecil, hingga burung berkicau di tengah kontrakan.Berikut ini jeritan hati Sri Lestari:Sebelumnya saya mohon maaf jika surat saya ini salah alamat. Terus terang dengan gencarnya berita tetang korban flu burung di Tanah Air kita ini saya benar-benar bingung dan ketakutan dibuatnya. Masalahnya saya mempunyai anak yang usianya 5 tahun. Anak saya itu sangat senang dengan anak ayam yang diwarna-warnai bulunya (pink, hijau, merah, kuning, oranye,dll) dan itu otomatis sangat membuat anak kecil tertarik. Biasanya anak ayam ini banyak dijual di sekolah-sekolah yaitu TK dan SD di Jakarta ini.Sebagai orang tua saya sudah dengan berbagai cara melarang anak saya untuk tidak membeli anak-anak ayam tersebut mulai dari cara memberinya pengertian tentang bahaya flu burung, menakut-nakuti, sampai benar-benar memarahi. Namun namanya juga anak kecil tetap saja anak saya lari ke depan SD tersebut untuk membeli anak ayam itu. Dan yang membuat saya merasa sedih, anak saya bilang: "Mama, kata abang yang jual ayam itu, tidak ada masalah ada flu burung". Bisa dibayangkan betapa egoisnya si penjual anak ayam tersebut. Saya jadi gregetan. Akan tetapi saya pun tidak punya daya untuk melarang lagsung si abang-abang itu. Terus terang saya takut dimusuhi atau apalah. Banyak hal-hal buruk yang ada di dalam benak saya sebagi ibu yang memiliki anak kecil dan kebetulan rumah saya ada pas di depan sekolahan SD tersebut.Perlu saya informasikan, bahwa anak ayam yang diwarna-warni ini sudah cukup lama diperjualbelikan di sekolah-sekolah SD dan TK. Biasanya juga ada berbagai macam burung dan juga puyuh.Saya jadi bingung harusnya dilaporkan ke mana keluhan ini. Saya mohon bantuan pihak redaksi detikcom mugkin bisa dilanjutkan pemberitahuan ke Menkes atau ke gubernur. Atau ke manalah pihak yang berwenang yang bisa mengatur larangan akan hal-hal semacam itu mungkin bisa membuat si penjualnya sadar bahwa itu membayakan anak-anak kecil dan membuat resah para orangtua juga.Mungkin sekian keluhan rasa bingung saya. Banyak maaf jika kata-katanya tidak karuan karena situasi hati saya benar-benar sedang bingung dan ketakutan dengan kegemaran anak saya akan unggas serta masalah flu burung.
(nrl/ana)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini