Tyasno Sudarto: Saya Tidak Setuju Dewan Revolusi
Rabu, 17 Jan 2007 18:33 WIB

Jakarta - Mantan KSAD Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto didapuk sebagai Ketua Dewan Revolusi dalam pertemuan di Gedung Joeang 7 Januari 2007 lalu. Tapi, benarkah itu? Saat didaulat, Tyasno sudah meninggalkan pertemuan itu. Lagi pula, Tyasno tidak setuju terhadap Dewan Revolusi. "Saya tidak setuju dibentuk Dewan Revolusi. Untuk apa Dewan Revolusi?" kata Tyasno saat berbincang-bincang dengan detikcom, Rabu (17/1/2007). Tyasno mengaku hadir dalam pertemuan tersebut. Saat itu, Tyasno diberi kesempatan untuk berbicara. Lalu, Tyasno pun berbicara di depan forum tentang Gerakan Revolusi Nurani (GRN), lembaga yang didirikannya. Bukan mengenai Dewan Revolusi. Bagaimana klarifikasi dan pandangan Tyasno tentang Dewan Revolusi? Berikut petikan wawancara detikcom dengan purnawirawan TNI yang masih gagah ini: Apakah Anda datang ke Acara di Gedung Joeang 7 Januari?Ya saya datang. Acaranya Kongres Rakyat Indonesia. Anda datang diundang? Saya datang diudang. Ada suratnya. Dalam kapasitas apa Anda diundang? Sebagai pribadi dan Gerakan Revolusi Nurani (GRN). GRN ini dipimpin secara kolektif. Salah satu di antaranya. Jadi, ada Ir Sunardi, Gus Nuril Arifin, Dr Hadori Yunus (Ketua Keluarga Besar Marhaenis), Ki Utomo Darmadi yang sering dipanggil Mas Tommy, yang merupakan purnawirawan angkatan lama, dan saya sendiri. Apakah betul dalam forum itu dibahas tentang Dewan Revolusi? Jadi begini. Saat itu, saya juga omong. Saya bicara soal GRN. Di mana-mana, sekarang saya bicara tentang GRN. Setelah selesai, kemudian ada peserta yang usul untuk membikin Dewan Revolusi. Hal seperti begini tidak bisa dibikin sekali jadi. Jadi, saat itu masih heterogen sekali dan jadilah ramai. Saat ramai itulah, saya keluar. Beberapa saat kemudian, teman-teman saya bilang, cerita ada yang mengusulkan membentuk itu dan yang memimpin Tyasno. Itu kata teman-teman saya. Jadi, saat ditunjuk sebagai ketua Dewan Revolusi, Anda sudah tidak di tempat? Ya. Dan saya pun tidak setuju dengan membentuk seperti itu. Ngapain Dewan Revolusi. Kalau mau ikut, ya ke GRN saja. Ngapain Dewan Revolusi. Sasarannya apa, tujuannya, tidak jelas. Lantas mengapa ada selebaran yang menyebut Anda sebagai ketua Dewan Revolusi? Dewan Revolusi itu tidak ada. Wacana itu masih ada perdebatan pro dan kontra. Terus acara selesai, Dewan Revolusi itu juga tidak terbentuk. Kalau orang bikin selebaran, ya nggak tahu. Padahal, di acara itu pasti ada intelnya. Wong ini diskusi publik, bukan acara tertutup. Pasti banyak intel dan bawa rekaman. Mengapa kok begitu ada selebaran, kok tidak dicek dulu. Saat di Balai Sudirman, Anda ditanya tentang ini oleh Kapala BIN Syamsir Siregar? Beliau (Syamsir) itu sebenarnya juga tidak percaya. Beliau juga sudah menjelaskan kepada SBY bahwa itu hanya selebaran. Tapi Pak SBY tidak percaya.
(asy/nrl)