Anggota DPRD DKI Minta TransJakarta hingga MRT Dilengkapi Alat Pacu Jantung

Anggota DPRD DKI Minta TransJakarta hingga MRT Dilengkapi Alat Pacu Jantung

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Senin, 29 Apr 2024 15:19 WIB
Penumpang ngetap kartu pembayaran non cash Bus TransJakarta di Karet 2 Jakarta, Rabu (7/6/2023). PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyediakan fasilitas Layanan TransJakarta sebagai pengganti halte yang sedang dalam proses revitalisasi. Layanan TransJakarta itu tampak terlihat sederhana dengan adanya banner sebagai penunjuk informasi dengan mesin tap. Selain itu, pembatas halte hanya diberi garis pembatas kecil.
Bus TransJakarta. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) menyediakan alat pacu jantung Automatic External Defibrillator (AED) di TransJakarta, MRT, maupun LRT. Ima memandang keberadaan alat itu vital sebagai pertolongan pertama kepada penderita serangan jantung.

Usulan tersebut disampaikan Ima saat mengikuti rapat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Tahun 2023 di Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, bersama Dinas Kesehatan dan Komisi E DPRD.

"Bagaimana caranya Dinas Kesehatan bisa mengakomodir orang yang kena serangan jantung di kereta atau di MRT. Jadi adakan kerja sama dengan transportasi umum," kata Ima melalui keterangan tertulis, Senin (29/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus PDIP itu menilai alat pacu jantung dapat menyelamatkan nyawa penumpang ketika kondisi darurat. Perlu diketahui alat medis penanganan jantung merupakan perangkat media portabel yang dapat memberikan serangan listrik melalui dada ke jantung untuk mengkonversi irama jantung menjadi normal pada seseorang yang mengalami henti jantung.

"Jadi nggak perlu lagi sibuk mencari Puskesmas atau dirujuk langsung ke IGD, sudah keburu meninggal di tempat. Apalagi nunggu ambulans kelamaan. Jadi Dinkes harus mencari solusinya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dalam forum rapat itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus pada layanan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU). Pasalnya, pelayanan khusus jantung itu harus ditangani secara cepat.

"Selain percepatan layanan di rumah sakit untuk di IGD layanan jantung kita sediakan kompartemen sendiri khusus jantung supaya bisa langsung layanan berikutnya dengan cepat," jelas Ani.

Selain itu, dia telah membentuk tim first responders yang diisi dari kalangan masyarakat umum bukan tenaga kesehatan. Pelatihan tersebut bekerja sama dengan berbagai sektor, yaitu PT Transjakarta, Ancol, Pramuka, dan masyarakat umum, seperti petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

Tujuannya agar tim tersebut dapat memberikan pertolongan kepada masyarakat yang mengalami serangan jantung sebelum ditangani oleh tenaga medis.

"Sehingga bila menemukan kasus itu bisa memberikan pertolongan yang tepat dan cepat. Pada saat tim medis datang, sudah lebih baik karena sudah ada pertolongan pertama," terangnya.

Mengenai penyediaan Alat Medis Penanganan Jantung seperti Automated External Defibrillator (AED), saat ini Dinkes tengah merencanakan untuk pemasangan di TransJakarta. Namun hal itu perlu didalami kembali terkait pemeliharaannya.

"Jadi yang sudah dieksekusi itu di Ancol dan di RPTRA. Selebihnya kita akan lakukan pengecekan lagi. Jadi itu salah satu intervensi kita untuk pelaksanaannya," imbuhnya.

(taa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads