Ketua MUI Usai Putusan MK: Jangan Lagi Ada Narasi Provokatif, Saatnya Bersatu

Ketua MUI Usai Putusan MK: Jangan Lagi Ada Narasi Provokatif, Saatnya Bersatu

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Kamis, 25 Apr 2024 13:23 WIB
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menanggapi insiden penembakan di Kantor MUI Pusat, Selasa (2/5). Dia  berharap peristiwa itu diusut tuntas.
Asrorun Niam (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengatakan putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024 bersifat final dan mengikat. Atas hal itu, Niam mengajak setiap muslim menaati dan menghormati putusan tersebut sebagai bagian dari kewajiban warga negara yang taat hukum.

"Putusan MK terkait pilpres yang dibacakan kemarin mengakhiri proses pemilu, hasilnya final dan mengikat. Kontestasi yang absah dan diatur dalam peraturan perundang-undangan sudah usai. Usai bertanding, saatnya bersanding," ujar Niam dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (25/4/2024).

Niam menyampaikan ucapan selamat kepada presiden dan wakil presiden terpilih. Dia mendoakan kedua pemimpin tersebut diberi kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang dan terus berkomitmen mewujudkan janji kampanye untuk menjamin keamanan serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bangsa yang besar adalah yang terus mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat yang lebih besar. Semua elemen, baik yang menang maupun yang kalah, punya tanggung jawab untuk membangun bangsa sesuai dengan lingkup dan kompetensinya. Tidak boleh ada dendam. Sebaiknya terus bersama, dan tidak meninggalkan yang lain dalam membangun bangsa. Dengan kebersamaan, dan keterlibatan seluruh elemen, maka akan memudahkan kita dalam mewujudkan tujuan pembangunan," tegas guru besar UIN ini.

"Jangan lagi ada narasi yang provokatif dan membelah. Saatnya bersatu untuk maju membantu bangsa secara bersama-sama," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Niam juga optimistis bangsa Indonesia akan lebih maju di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurut Niam, keduanya merupakan sosok yang saling melengkapi.

"Tidak ada pemimpin yang sempurna. Presiden terpilih Prabowo-Gibran adalah kombinasi sosok pemimpin senior-yunior yang saling melengkapi. Kesuksesan kepemimpinan ditentukan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi. Di samping itu juga komitmen kesinambungan. Prinsip pembangunan, mempertahankan yang lama yang bagus, menyempurnakan agar lebih bagus serta menginovasi seiring dengan perkembangan masyarakat," ujar Niam.

(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads