Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung keluarga besar organisasi meluncurkan film 'Anak Kolong' bersama PIM Pictures dan Garasi Film. Film ini rencananya bakal tayang di sejumlah bioskop.
Selain itu, juga akan tersedia di platform streaming seperti MAXStream dan Netflix. Bahkan, film 'Anak Kolong' kabarnya juga akan diikutsertakan dalam berbagai festival film di luar negeri.
Bamsoet mengatakan film 'Anak Kolong' mengangkat cerita kehidupan anak TNI AD, TNI AU, TNI AL, dan Polri, dengan latar belakang perbedaan agama dan etnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menceritakan tentang pergaulan anak kolong (asrama) yang dibentuk oleh gaya hidup disiplin dan cinta tanah air yang diperoleh dari didikan keras orang tuanya. Memuat pesan moral tentang berbagai perjuangan hidup. Seperti semangat pantang menyerah hingga pentingnya menjaga pluralisme dalam kebangsaan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (24/4/2024).
Hal itu dia sampaikan saat menerima tim produksi film Anak Kolong, di Jakarta.
Bamsoet mengumumkan film 'Anak Kolong' akan dibintangi artis ternama Tanah Air, yang akan diumumkan dalam waktu dekat. Selain itu, pemain film ini juga akan diisi oleh tokoh FKPPI, seperti Pontjo Sutowo, Bamsoet, Agus Gumiwang Kartasasmita, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, dan lainnya.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan tokoh utama film 'Anak Kolong' yakni Arya, anak seorang prajurit AD dengan kehidupan yang serba pas-pasan. Ia mempunyai dua orang adik yang tinggal di salah satu asrama dengan ukuran yang serba pas-pasan juga.
Arya mendapat didikan disiplin dari ayahnya yang merupakan seorang prajurit, hingga akhirnya berhasil lulus akademi militer dengan predikat terbaik.
"Agar semakin memantapkan jalan cerita, tim produksi film pada September 2023 lalu sudah melakukan FGD dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Kedua kementerian tersebut memberikan dukungan terhadap film ini," jelas Bamsoet.
Menurutnya, anak kolong adalah sebutan untuk anak tentara atau anak yang besar di asrama tentara. Istilah ini telah dipakai sejak masa penjajahan Belanda di Indonesia. Asal usul istilah ini berasal dari keadaan tangsi anggota KNIL yang sangat memprihatinkan.
"Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, seringkali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan (kolong). Dari sinilah muncul istilah tersebut. Karena itu kehadiran film ini sangat penting, dan pasti akan mendapatkan sambutan meriah, khususnya dari keluarga besar TNI-Polri dan juga anak-anak kolong," pungkas Bamsoet.
(prf/ega)