Jakarta - Demo cabut mandat yang digelar di Bundaran HI hanyalah unjuk gigi Hariman Siregar. Karena tidak punya posisi apa pun di pemerintahan SBY-JK, dia ingin menunjukkan siapa dirinya.Hal itu disampaikan mantan Kas Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zein dalam dialog Kebangsaan: Transisi Demokrasi dan Konstitusi yang digelar di Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Senin (15/1/2007)."Sekarang Hariman turun lagi. Di masa Habibie, dia mengeyam, masa Mega juga. Sekarang karena tidak punya posisi dia menunjukkan siapa dirinya," kata Kivlan.Kivlan mengatakan, aksi besar-besaran tidak akan menggulingkan SBY-JK karena kondisi Indonesia saat ini tidak hamil tua."Kalau tahun 1995 dan 1998, Indonesia seperti ibu hamil tua yang siap melahirkan. Waktu itu, gerakan demo didukung oleh ABRI, kalau sekarang, demo ini tidak akan mengubah apa-apa. Kecuali
chaos bisa terjadi perubahan. Tapi apakah kita sanggup menghadapi
chaos?" ujarnya.Apalagi, lanjut Kivlan, UUD 1945 sudah diamandemen sehingga menghentikan pemerintahan di tengah jalan sudah tidak mungkin lagi. SBY juga mempunyai kuku-kuku kuat di DPR untuk mencengkeram dan mempengaruhi lembaga legistatif itu."Kalau UUD 1945 masih yang lama, SBY-JK bisa diturunkan di tengah jalan. Tapi setelah diamandemen itu tidak mungkin lagi dilakukan," tandasnya.
(ken/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini