Stepi Anriani, di Antara Dunia Telik Sandi dan Kedai Kopi

Stepi Anriani, di Antara Dunia Telik Sandi dan Kedai Kopi

Sudrajat - detikNews
Minggu, 21 Apr 2024 09:27 WIB
Pengamat intelijen UI Stepi Anriani
Foto: Pengamat intelijen UI Stepi Anriani (Dok. Pribadi)
Jakarta - Saat menjadi mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Fisip Unpad, Bandung, Stepi Anriani terusik oleh sikap sebagian masyarakat Papua yang ingin memisahkan diri dengan NKRI. Belum lagi oleh fakta salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam itu justru kehidupan masyarakatnya masih terbelakang. Karena itu dia bertekad menjadikan isu tersebut sebagai skripsinya untuk meraih gelar sarjana.

Tak cuma mengandalkan riset pustaka, perempuan kelahiran Bogor itu nekad terjun langsung ke Jayapura yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. "Penelitian dilakukan tanpa sponsor. Saya menguras tabungan untuk mengongkosi pergi-pulang ke Jayapura, Papua," ujar Stepi saat berbincang dengan detik.com, Sabtu (20/4/2024).

Total hampir setahun dia menggarap skripsinya yang kemudian diberi judul, "Politik Pertahanan Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Politik (Studi pada Wilayah Perbatasan Kota Jayapura Papua-Papua Nugini)". Di dalam skripsinya dia antara lain memaparkan tiga masalah besar di Papua yang harus segera ditangani.

Pertama, masih adanya perbedaan pendapat di antara masyarakat Papua terkait Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 yang berkaitan dengan status Papua (Irian Jaya) sebagai bagian dari NKRI. Kedua, pelanggaran hak asasi manusia yang banyak terjadi di sana, dan ketiga, banyaknya penularan HIV/AIDS di masyarakat Papua.

Skripsi tersebut meraih predikat skripsi terbaik di bidang sosial politik, dan meraih meraih medali emas dalam Supersemar Award 2010. Stepi antara lain menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan hadiah uang tunai Rp 20 juta. "Hadiah itu jadi modal saya untuk melanjutkan ke pascasarjana UI. Saya tertarik dengan Kajian Strategis Intelijen," ujar Stepi yang pernah meraih Juara 3 Duta Cantik GIV tahun 2007.

Pada 2007, dia juga tercatat sebagai Peserta Terbaik Bela Negara Menpora. Di sela kesibukannya kuliah di Fisip Unpad sejak 2005, Stepi juga pernah mengikuti Pendidikan Ketahanan Nasional Muda (Lemhanas Muda) pada 2009.

Stepi Anriani tengah meracik kopi bersama seorang barista di Stepi Coffee HouseStepi Anriani tengah meracik kopi bersama seorang barista di Stepi Coffee House Foto: Dok. Stepi Coffee House

Sambil bekerja menjadi Tenaga Ahli di DPR RI, dia menyusun tesis S-2 dengan "Kontra Intelijen Indonesia dalam Menghadapi Gerakan Papua Merdeka". Dari situlah dia mulai mengenal dunia telik sandi dan membantu beberapa kegiatan di lapangan kementerian/lembaga di Papua.

Setelah lulus Master of Science bidang Intelijen strategis, wanita penyuka kopi ini bekerja sebagai staf khusus di Bais TNI sejak 2014-2019. Berbagai penelitian dan riset intelijen telah dihasilkan dan dibukukan walaupun tidak semuanya dapat diakses publik.

Stepi lantas melanjutkan S3 di bidang kebijakan publik di UI dengan judul disertasi "Collaborative Governance dalam Mengeliminasi Gerakan Papua Merdeka". Sebagai wujud kecintaan sekaligus kebanggaannya karena membuat hattrick membahas Papua dalam tiga karya akhir pendidikannya, Stepi Anriani ikut membantu pendirian rumah baca Cendrawasih Reading Centre.

Ibu dua anak itu juga mendukung kegiatan kepemudaan asli Papua dan aktif mengkaji permasalahan Otonomi Khusus serta gerakan papua merdeka. Pada awal April 2018, dia menerbitkan buku pertamanya, "Intelijen dan Pilkada" yang diterbitkan Gramedia.

Bagi Stepi, minatnya untuk mendalami isu-isu intelijen dan pertahanan bukan karena lingkungan keluarganya. Kedua orang tuanya yang berdarah Sunda murni dari kalangan sipil. "Intelijen bukan saja kegiatan fisik seperti memata-matai tetapi lebih luas sebagai pengetahuan, kegiatan, analisis, organisasi dan profesi," jelas perempuan berambut panjang yang memelihara sejumlah kucing dan kelinci itu.

Sejak meraih master dari UI dan menjadi staf khusus Kepala BAIS 2014, Stepi aktif menjadi pembicara soal intelijen. Dia juga aktif menjalin kerja sama dengan BNPT, BIN, Kemenko Polhukam. Interesnya terhadap ancaman nasional seperti isu OPM dan kelompok-kelompok teror membuatnya dipercaya untuk melakukan penelitian di sejumlah daerah konflik. Hal itu sekaligus mengantarnya menjadi Staf Khusus Wakil Kepala BIN Torry Djohar Banguntoro, 2015-2017. Selain itu, Stepi juga aktif mengajar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, 2017-2023, Sesko TNI dan Lemhannas, serta KSI Universitas Indonesia.

Pengamat intelijen Stepi Anriani dalam balutan kebaya SundaPengamat intelijen Stepi Anriani dalam balutan kebaya Sunda Foto: Dok. Pribadi

Pada awal 2023, di tengah kesibukannya sebagai Direktur Eksekutif INSS (Intelligence and National Security Studies), Stepi membuka kedai kopi tak jauh dari Stasiun MRT Blok A, Jakarta Selatan. Selain karena dia penggemar kopi, kedai yang di semua dindingnya dipenuhi dengan berbagai buku soal intelijen dan pertahanan itu dimaksudkan sebagai tempat singgah untuk kaum muda.

"Saya membayangkan kehadiran Stepi Coffee House ini bisa menjadi semacam tempat singgah untuk kaum muda dan mereka yang ingin belajar bersama, berdiskusi, dan bukan sekedar tempat nongkrong. Cocok banget buat para mahasiswa yang tengah menggarap paper, skripsi, atau tesis karena dapat memanfaatkan sejumlah buku referensi yang tersedia," paparnya.

Stepi tak menjawab saat ditanya sejak kapan mulai suka minum kopi dan berapa banyak dalam sehari. Namun dia menegaskan, kopi bukan sekedar minuman tapi sudah menjadi semacam "ritual harian" yang membuatnya bisa berfikir cepat dan produktif. Stepi paling suka racikan kopi mix blend antara Arabica (dari Aceh) dan robusta (Bondowoso), dan disajikan dengan caramel yang creamy dipadu selai kacang premium.
"Menu ini saya buat sendiri dan dijual dengan nama "Stepi Signature" yang hanya ada di stepi coffee house," ujarnya berpromosi diiringi derai tawanya yang renyah.


(jat/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads