Massa aksi menolak intervensi politik terhadap hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar aksi teatrikal di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa aksi turut mendesak 3 hal kepada Kubu 01 dan 03.
Massa yang menggelar aksi berasal dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Nusantara (GMPN) dan Komite Aksi Mahasiswa dan Pemuda untuk Demokrasi (Kampud). Pantauan di lokasi, Kamis (18/4/2024), massa menggelar teatrikal tentang simbol rakyat melindungi hakim MK.
Mereka membuat lingkaran kecil yang disimbolkan sebagai rakyat. Di dalam lingkaran ada massa yang mengenakan pakaian jubah hakim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada oknum dengan sengaja menarik hakim MK dan anggota menawarkan jabatan serta uang pada mereka. Namun hakim MK masih punya independensi tinggi sehingga rakyat masih mendukung para hakim. Para oknum gagal mengintervensi," kata koordinator lapangan aksi, Amri, kepada wartawan.
"Orang yang menjaga di sekeliling hakim MK adalah rakyat, mendukung hakim MK sehingga mereka tetap kuat dalam menjalankan tugasnya dengan baik," sambungnya.
Adapun massa aksi menyampaikan 3 sikap untuk kubu 01 dan 03. Berikut pernyataan sikapnya:
1. Mendesak kepada Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud beserta para pendukungnya agar legowo dan kesatria untuk menerima kekalahan dalam Pilpres 2024, bukan malah melakukan tekanan dan intimidasi serta men-downgrade institusi Mahkamah Konstitusi (MK) dengan narasi-narasi yang menyesatkan seperti meminta membatalkan hasil Pilpres 2024 yang jelas-jelas tidak menghormati kedaulatan rakyat yang mayoritas telah memilih Prabowo-Gibran.
2. Meminta kepada Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud beserta para pendukungnya agar tidak menggunakan segala cara untuk memenuhi hasrat politiknya dengan berkedok gugatan ke MK atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024. Padahal sejatinya mereka tidak mau mengakui kekalahannya dan rakyatpun sudah menentukan pilihannya dalam Pilpres 2024 yang sudah selesai.
3. Mendesak kepada Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud beserta para pendukungnya agar tidak merusak institusi MK dengan menjadikannya sebagai alat pemuas nafsu birahi politik sesaat yang jelas-jelas tidak mendapat dukungan dari rakyat.