Pria Tewas Diduga Bunuh Diri di Cisarua, Sempat Posting Status di WA

Pria Tewas Diduga Bunuh Diri di Cisarua, Sempat Posting Status di WA

Muchamad Sholihin - detikNews
Selasa, 16 Apr 2024 14:34 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri
Foto: detikcom/Thinkstock
Bogor -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pemuda berusia 24 tahun asal Lampung ditemukan tewas di salah satu tempat pelatihan anjing di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor. Korban berinisial AF diduga tewas gantung diri.

"Kejadiannya betul, temuannya semalam sekitar jam 21.30 WIB, (TKP) di tempat pelatihan anjing. Korban ini pegawai di situ, bukan pusat pelatihan, cuma tempat melatih anjing saja, nggak banyak anjingnya, nggak perawatan juga," kata Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa saat dimintai konfirmasi, Selasa (16/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eddy menyebutkan, tim Identifikasi Polsek Cisarua datang ke lokasi setelah menerima laporan terkait temuan korban yang sudah tewas tergantung di samping kandang anjing. Hasil penyelidikan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.

"Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan. Hasil penyelidikan dan permintaan keterangan terhadap empat orang saksi, diketahui bahwa korban yang ditemukan MD (meninggal dunia) diduga gantung diri," kata Eddy.

ADVERTISEMENT

Eddy menyebutkan korban sempat mengungkap keinginannya melalui media sosial sebelum ditemukan tewas tergantung. Keinginannya itu ditulis dalam bahasa Jawa dan diposting di media sosial.

"Hasil keterangan lain yang didapat dari saksi-saksi, bahwa korban terakhir kali update status kata-kata atau caption di WA pada jam 14.47 WIB, berupa 'Mak, anakmu kepengen turu kepenak' (Bu, anakmu ingin tidur nyenyak)," kata Eddy.

Pagi hari sebelum kejadian, kata Eddu, korban juga sempat menawarkan ponselnya kepada rekan-rekan sesama pegawai pelatihan anjing. Karena tidak ada yang membeli dan menggadai ponselnya, korban kemudian diberi pinjaman uang Rp 500 ribu.

"Korban sekitar jam 06.59 WIB, chat rekan kerjanya (melalui pesan WA), untuk menggadaikan HP-nya, akan tetapi secara langsung rekannya menolak dan melarang korban menggadaikan HP-nya," kata Eddy.

"Akhirnya korban dipinjami uang oleh rekan kerjanya yang lain senilai Rp 500 ribu (lima ratus ribu rupiah)," imbuhnya.

Eddy menyebut pihak keluarga korban menganggap kejadian tersebut sebagai musibah. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jasad korban dan membawanya ke Lampung untuk dimakamkan.

"Pihak keluarga menganggap kejadian ini sebagai musibah dan takdir. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi (terhadap jenazah korban), akan tetapi jenazah dilakukan pemeriksaan visum luar di RSUD Ciawi," tutup Eddy.

(sol/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads