4 Hal Diketahui soal Longsor di Tana Toraja yang Tewaskan 20 Orang

Tim detikSulsel - detikNews
Selasa, 16 Apr 2024 14:20 WIB
Longsor di Tana Toraja (ANTARA/ARNAS PADDA)
Jakarta -

Bencana alam tanah longsor terjadi di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hingga kini, tim pencarian telah menemukan 20 korban tewas akibat bencana longsor tersebut.

Diduga, longsor di Tana Toraja, Sulsel, terjadi karena kondisi alam atau lahan yang menurun. Berikut informasinya:

1. Longsor di Tana Toraja

Dilansir detikSulsel, bencana longsor pertama terjadi di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sabtu (13/4/2024) sekitar pukul 23.30 Wita akibat hujan deras. Kemudian, longsor juga di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, Minggu (14/4/2024).

2. 20 Orang Ditemukan Tewas

Sebanyak 20 korban longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan meninggal dunia. Berikut rinciannya:

  • Sebanyak 16 korban ditemukan tewas dan dua selamat di lokasi longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sabtu (13/4/2024). Korban terakhir yang ditemukan pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 17.40 Wita merupakan ibu dan anak bernama Safia (43) dan Gea (3).
  • Sebanyak empat orang tewas dan dua selamat dalam peristiwa longsor di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, Minggu (14/4) sekitar pukul 03.00 Wita.

Proses pencarian korban longsor di Palangka Tana Toraja (Rachmat Ariadi/detikSulsel)

3. Proses Pencarian Korban Dihentikan

Tim SAR menghentikan proses pencarian korban longsor di dua titik di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Operasi dihentikan usai penemuan 20 korban tewas.

"Sebanyak 20 jasad korban longsor di dua lokasi sudah dievakuasi. Maka operasi SAR bencana alam dinyatakan selesai dan ditutup," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Maxianus Bekabel, dilansir detikSulsel, Senin (15/4/2024).

Maxianus mengatakan 121 anggota SAR gabungan sudah kembali ke satuan masing-masing. Tim yang terlibat dalam operasi pencarian korban longsor Tana Toraja adalah BPBD Tana Toraja, TNI, Polri, Basarnas Palopo dan Makassar, serta SAR Brimob Polda Sulsel.

"121 anggota dalam SAR gabungan sudah dikembalikan ke satuannya masing-masing," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan belum memastikan operasi pencarian korban ditutup. Pihaknya masih akan standby jika ada laporan warga.

"Tetap kita standby, meski korban semuanya sudah ditemukan, kita wanti-wanti ada laporan susulan dari masyarakat. Jadi besok kita rapatkan apakah akan ditutup atau belum," ucapnya.

Baca di halaman selanjutnya.




(kny/idn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork