Untung Cahyono, khatib yang viral karena menyinggung pemilu dalam khotbahnya saat Salat Idul Fitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul akhirnya buka suara. Untung meminta maaf dan janji melakukan introspeksi.
Khotbah yang dia bawakan saat Salat Id di Bantul viral di media sosial. Dalam video yang beredar, sebagian jemaah bubar saat mendengarkan khotbahnya.
Dilansir detikJogja Minggu (14/4/2024), Untung pun melakukan pertemuan tertutup dengan panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan dan stakeholder lainnya. Setelah itu, di depan media, Untung meminta maaf terkait khotbahnya yang menyinggung dugaan kecurangan Pemilu 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi satu karena sudah seperti ini ya supaya tidak berlanjut kami dengan tegas menyatakan memohon maaf apa yang sudah membuat warga menjadi mungkin terganggu dengan pandangan kami," ujar dia, Sabtu (13/4/2024).
Janji Bakal Introspeksi Diri
Dia menerangkan setelah khotbah yang ia bawakan menyebabkan sebagian jemaah Salat Idul Fitri bubar, ia mengaku bakal mengintrospeksi dirinya.
"Saya pribadi, juga saya tegaskan supaya yang lain juga rada tenang lah, saya harus merasa perlunya introspeksi dan muhasabah atau koreksi diri dan introspeksi," ucap Untung saat ditemui di salah satu rumah makan.
"Introspeksi, muhasabah, dan koreksi diri ketika memang apa yang saya sampaikan itu menjadi sebuah persoalan," imbuhnya.
Lebih Berhati-hati
Untung bilang ke depan akan berhati-hati ketika berbicara di depan forum besar yang dihadiri banyak kalangan.
"Ya saya pribadi tentu secara tegas kami manusia biasa untuk lebih dewasa supaya kami harus lebih berhati-hati. Khususnya ketika berbicara di depan forum yang bisa jadi memang forumnya itu sangat berbeda apalagi jamaah yang besar kan kita nggak tahu persepsi masing-masing," ujarnya.
Persiapkan Materi Khotbah di Rumah
Untung Cahyono mengungkapkan, dirinya menyiapkan materi khotbah yang hendak dia bawakan. Dia juga menjabarkan alasannya kenapa mengangkat ceramah yang bermuatan politik.
Dia menjelaskan sebagai muslim, ia berkewajiban untuk mengingatkan.
"Ya saya sebagai sosok muslim yang harus belajar banyak hal kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting karena ajaran Islam sendiri untuk saling mengingatkan berlaku. Saling mengingatkan, konteks saling mengingatkan tidak ada batasan. Siapa pun yang perku diingatkan memang harus diingatkan saya kira itu. Pandangan kami," ujarnya.
Di sisi lain, dia tidak mempermasalahkan adanya jemaah yang pulang saat dirinya ceramah. Menurutnya hal itu bisa disebabkan oleh banyak hal tak hanya terkait isi ceramahnya.
"Kalau pulang saya kira juga fair. Banyak kasus khatib belum rampung (ceramah), (jemaah) udah pulang itu banyak seperti itu," pungkasnya.
(eva/imk)