Sejumlah warga rela menunggu rekayasa lalu lintas one way selama 8 jam di sepanjang Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. One way ini dilakukan sejak Sabtu siang hingga malam.
Dilansir Antara, beberapa warga dari arah Jakarta itu memarkirkan kendaraannya di jalan kecil yang berada di sekitar Simpang Gadog. Adapun one way diberlakukan dari arah Puncak ke arah Jakarta hingga pukul 20.00 WIB sejak 11.30 WIB, Sabtu (13/5/2024).
Salah satunya warga asal Bekasi, Ade Saputra (36), mengaku telah menunggu sejak jam 12.00 WIB. Mobilnya terparkir di antrean paling depan karena dirinya merupakan pengendara pertama yang terkena penutupan jalur untuk one way.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade mengaku telah menyewa penginapan di kawasan Puncak untuk berlibur bersama istri serta kedua anaknya. Dengan itu dia pun rela menunggu berjam-jam.
"Sudah tanggung, mau cari jalur alternatif juga tanggung, takutnya macet juga. Ya nikmati aja," kata Ade saat ditemui.
Selama 8 jam, Ade menunggu bersama anak-anaknya sambil sesekali keluar mobil untuk sekedar mencari makan dan menghilangkan kejenuhan. Dia pun menyayangkan karena minimnya informasi terkait durasi one way di jalur Puncak.
"Lebih enak kalau ada pemberitahuan dari jam berapa sampe jam berapa, kan udah ada media sosial juga ya," kata dia.
Warga lainnya, Rustam Effendi (60) pun mengalami hal yang sama dengan Ade. Dirinya mengaku membawa dua mobil beserta anak-anak dan cucu-cucunya untuk berencana menginap di sebuah vila di kawasan Cipanas, Cianjur.
Rustam yang berasal dari Cengkareng, Jakarta, mengaku rela menunggu berjam-jam karena sudah kadung membayar uang muka vila. Dia mengatakan rencananya dirinya bersama keluarganya itu tiba di kawasan Cipanas pada pukul 14.00 WIB.
"Bookingnya sampe besok doang, besok sudah balik lagi besok ke Jakarta," kata Rustam.
Warga lainnya yakni Siti Rahmawati (54) mengatakan dirinya berupaya menghilangkan kejenuhan saat menunggu penutupan arus itu dengan membeli sejumlah jajanan yang ada di sekitar Simpang Gadog. Namun, Siti ke Puncak bertujuan untuk wisata kuliner.
"Mau sama keluarga ke Puncak, berempat saja, saya, suami, anak, dan menantu," kata Siti.
(azh/imk)