Banjir merendam sejumlah wilayah di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat malam. Banjir terjadi salah satunya karena jebolnya tanggul Kali Baru akibat tidak mampu menampung debit air yang tinggi setelah hujan deras di sore hari.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, Sabtu (13/4), banjir tersebut sedikitnya berdampak pada 500 keluarga di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Bekasi Selatan, Kecamatan Jatiasih, dan Kecamatan Pondok Gede.
"BPBD Kota Bekasi mencatat rumah warga yang terendam banjir sebagian kondisinya sedang ditinggal mudik para pemiliknya. Tidak hanya di permukiman, banjir juga merendam sejumlah ruas jalan di Kota Bekasi dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 60 cm," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (13/4/2024).
BPBD Kota Bekasi bersama organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Bekasi sejak semalam telah menerjunkan personel guna melakukan penanganan, mulai melakukan monitoring dan kaji cepat, membantu warga evakuasi diri dan barang, serta menangani tanggul yang jebol.
Kondisi terkini, Sabtu (13/4) pagi, banjir terpantau berangsur surut di beberapa wilayah. BPBD Kota Bekasi masih menyiagakan personel guna melakukan monitoring pascabanjir akibat tanggul yang jebol.
Baca juga: Hujan Landa Jakarta, 7 Ruas Jalan Tergenang |
Berdasarkan prakiraan cuaca, di wilayah Bekasi masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dalam dua hari ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPBD setempat juga telah menyiapkan langkah mitigasi dan kesiapsiagaan guna mengantisipasi banjir di wilayah Bekasi dengan membentuk tim wilayah bekerja sama dengan OPD di setiap kecamatan dan kelurahan serta masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi banjir selain akibat dari curah hujan juga akibat dari meluapnya Kali Bekasi. Dengan pemantauan debit air dan tinggi muka air di daerah aliran sungai yang mempertemukan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.