Mudik ke kampung halaman saat hari Lebaran menjadi ritual yang terasa wajib bagi banyak orang. Tak terkecuali untuk Mudin (40), pria asal Maja, Banten. Mudin dan keluarganya mudik ke Banten menggunakan commuter line (KRL).
Sehari-hari Mudin tinggal di Nambo, Bogor. Tahun ini Mudin bersama istri dan kedua anaknya pulang kampung ke Maja, Banten, dengan KRL untuk menghemat biaya.
Sejumlah tantangan dialami Mudin dan keluarga selama perjalanan mudik. Dia harus rela tidak duduk saat perjalanan hingga berdesak-desakan dengan penumpang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya naik kereta kadang nggak kebagian tempat duduk aja. Belum lagi desak-desakannya pas ramai kayak gini," kata Mudin saat ditemui di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2024).
Saat ditemui di Stasiun Manggarai, Mudin dan keluarganya sedang beristirahat. Dia bercerita, saat perjalanan mudik ke Maja, kerap tidak kebagian tempat duduk. Mudin sadar hal itu menjadi risiko saat memilih mudik dengan KRL.
"Istri saya kan bawa anak juga ya. Kalau ada yang baik, nyuruh duduk, tapi kadang juga ya sudah, saya, istri saya, sambil gendong bayi sambil berdiri karena saking penuhnya," katanya.
Mudin mengatakan momen berdesakan dan tidak dapat tempat duduk hanya menjadi bagian cerita dalam perjalanan mudik Lebaran keluarganya tahun ini. Dia mengatakan tetap senang bisa mudik via KRL karena harga tiket yang relatif murah.
"Sukanya ya itu, harganya murah. Jadi masih bisa terjangkau sama saya juga," katanya.
(ygs/ygs)