Mensos Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana di OECD Infrastructure Forum

Mensos Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana di OECD Infrastructure Forum

Inkana Putri - detikNews
Rabu, 10 Apr 2024 22:36 WIB
Mensos Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana di OECD Infrastructure Forum
Foto: Dok. Kemensos
Jakarta -

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) bertajuk 'Critical Infrastructure Resilience di Paris, Prancis Rabu (10/4). Dalam kesempatan ini, Mensos menyampaikan pengalaman Indonesia dalam menangani bencana.

Diketahui, forum ini dilatarbelakangi adanya peningkatan bencana terkait global warming seperti badai, banjir, longsor, kebakaran, dan gempa yang memengaruhi kemampuan infrastruktur dalam menjalankan fungsinya. Serta bagaimana akibat dari kegagalan infrastruktur, bencana alam, pandemi, dan serangan cyber.

Pada kesempatan tersebut, Risma juga memaparkan bagaimana memastikan ketahanan infrastruktur terhadap cuaca untuk semua warga masyarakat. Menurutnya, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang berada di ring of fire atau gugusan gunung berapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan pemanasan global telah membawa dampak bagi Indonesia seperti banjir, kekeringan, gelombang panas, badai, hilangnya potensi ekonomi di bidang pertanian dan pariwisata serta ancaman terhadap kesehatan masyarakat.

Selain itu, Indonesia menghadapi berbagai bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung api dan tsunami Selama tahun 2023, Indonesia menghadapi sekitar 5.400 bencana alam seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir, cuaca ekstrem, longsor dan kebakaran hutan. Kondisi geografi dan kerentanan dalam menghadapi bencana tersebut membuat Indonesia harus punya ketahanan terhadap bencana mengingat potensi gangguan dan risiko kegagalan infrastruktur.

ADVERTISEMENT

Risma menjelaskan Kementerian Sosial Indonesia telah menyiapkan sistem lumbung sosial sebanyak 613 lumbung sosial yang tersebar di 29 provinsi. Selain itu, juga menyiapkan buffer stock atau stok penyangga yang tersebar di 328 kota/kabupaten untuk membantu logistik di saat terjadi bencana dan pasca bencana.

Adapun isinya mulai dari makanan, pakaian, tenda, pengolahan air minum, dapur umum, sarana kebersihan seperti mesin cuci, sistem penerangan menggunakan energi matahari, dan toilet portabel. Logistik tersebut dibutuhkan untuk kehidupan keseharian dapat tetap berlangsung.

Di samping itu, juga disiapkan trauma healing, tempat ibadah sementara, dan sekolah darurat yang dapat dilaksanakan di saat penanganan bencana. Pada penanganan pasca bencana, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan rumah tahan gempa, pelatihan usaha dalam kondisi yang baru dimulai, untuk membantu masyarakat dalam memulihkan kehidupannya.

Dalam hal pengendalian penanganan dampak bencana, Kementerian Sosial menghimpun 25.008 Tagana ataua Taruna Siaga Bencana dan dibantu 49.916 pendamping sosial yang terhubung dalam sistem Command Center secara digital. Integrasi dengan BMKG telah memungkinkan untuk menggerakkan sumber daya, seperti dari pemberian perintah dari direktorat-direktorat di Kementerian Sosial, 37 unit pelaksana teknis (sentra dan balai besar), sampai ke Tagana dan Pendamping Sosial, serta memungkinkan setiap sumber daya manusia dapat memberikan laporan secara cepat sekitar 10 menit.

Moderator OECD Elsa Pilichowski berpendapat negara-negara OECD harus saling belajar satu sama lain. Indonesia adalah salah satu yang bisa dicontoh dan dipelajari upaya penanganan bencananya.

"Negara-negara anggota OECD harus belajar bersama untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Kita bisa belajar salah satunya dari Indonesia," tutur Elsa.

Elsa juga mengapresiasi upaya-upaya yang telah ditempuh Kementerian Sosial dalam penanganan bencana di Indonesia.

"Tentu saja penanganan bencana sangat menantang. Upaya yang dilakukan sangat mengesankan, seperti Command Center dan yang lainnya," pungkas Elsa.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads