15 Tahun Jual Bunga di TPU Karet Bivak Jakpus, Deti: Ini yang Paling Sepi

Tina Susilawati - detikNews
Selasa, 09 Apr 2024 12:10 WIB
Situasi di TPU Karet Bivak, Jakpus, Selasa (9/4/2024) siang. (Tina Susilawati/detikcom)
Jakarta -

TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat (Jakpus), sepi peziarah hari ini. Kondisi ini membuat para pedagang bunga bunga mengeluh.

Pantauan detikcom di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Selasa (9/4/2024), pukul 11.14 WIB, hanya terlihat petugas kebersihan dan penjaga yang berlalu-lalang. Padahal hari ini adalah H-1 Idul Fitri 1445 Hijriah.

Deti (53), yang sudah berjualan bunga sejak 15 tahun lalu di TPU Karet Bivak mengaku tak menyangka situasi akan sesepi ini menjelang Lebaran. Deti menuturkan turunnya jumlah peziarah sebenarnya sudah dia rasakan sejak awal bulan puasa.

"Iya dari kemarin, pas Munggahan kemarin tuh sudah sepi. Padahal besok sudah Lebaran, tapi bener deh sepi banget sekarang. Sepi," ucap Deti.

Jika sepi peziarah, Deti terancam rugi karena tak ada yang membeli bunganya. Dia lalu membandingkan pendapatan saat TPU Karet Bivak ramai, dengan saat ini.

"Tahun kemarin bisa dapat Rp 15-30 juta. Saat ini Rp 10 juta saja nggak dapat. Jauh banget, drastis (turunnya pendapatan) kalau sekarang. Ibu sudah 15 tahun jualan di sini, ini yang paling sepi dari 15 tahun. Sepi," ungkap Deti.

Deti menduga sepinya TPU Karet Bivak lantaran cuaca yang tak mendukung peziarah berkunjung, yakni hujan. Dia mengaku pasrah.

"Karena hujan terus kayanya ya dari kemarin, mana dagangan ibu nggak laku lagi, mana lagi mahal kan bunganya. (Bunga) sedap malam saja kan sekarang setangkainya Rp 20 ribu. Kita jualnya Rp 25 ribu ya kalau laku. Suka-duka pedagang deh," tambahnya.

Deti, Pedagang Bunga di TPU Karet Bivak (Tina Susilawati/detikcom)

Pedagang bunga lainnya, Sri Mulyati (40), merasakan hal yang sama. Sri mengatakan tahun ini menjadi tahun tersepi peziarah.

"Iya sepi, hampir sama kaya pas sepi COVID, kan pas COVID ramai dikit ditutup. Sekarang nggak COVID, tapi tetap sama sepinya. Tahun kemarin mendingan tuh, sekarang, tahun ini sudah sepi lagi," ujarnya.

Ia mengaku modal membeli bunga makin naik, sementara jumlah pembeli berkurang. Sri menyebutkan bunga yang dia jual dibeli dari Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

"Iya. Kalau lagi ramai bisa dapet Rp 3 jutaan, tapi ini paling sekitar Rp 1 juta saja nggak. Mana lagi mahal kan modalnya. Bunga lagi pada tinggi semua harganya. Ini kan (bunga) dari Surabaya diantar, kan kendaraannya juga susah antar kemari nya. Jalanan pada ditutup, macet," jelasnya.

Dia berharap TPU Karet Bivak akan ramai peziarah di hari Lebaran. Ya sedih lah, biasanya banyak yang datang. Sekarang jadi berkurang. Semoga besok pas Lebaran ramai peziarah," pungkas dia.

Sri Mulyati, Pedagang Bunga di di TPU Karet Bivak (Tina Susilawati/detikcom)



(aud/aud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork