Kondektur Andika Tewas, Petugas KRL Jabotabek Ketakutan

Kondektur Andika Tewas, Petugas KRL Jabotabek Ketakutan

- detikNews
Selasa, 09 Jan 2007 13:19 WIB
Jakarta - Terbunuhnya Andika Cahyo Putro (20), salah seorang kondektur KRL Jabotabek, pada Sabtu (6/1/2007) membuat para petugas kereta api yang lain trauma. Efeknya para petugas jadi enggan menegakkan peraturan."Yang lain jadi takut semua. Kalau seperti ini yang disalahin PT KA lagi," kata Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ronny Wahyudi, di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2007).Menurut dia, tewasnya Andika itu ditakutkan berakibat pada mundurnya penegakan peraturan pada penumpang. "Makin susah menegakkan disiplin di atas kereta api," imbuhnya.Ronny menjelaskan tewasnya Andika ini terkait dengan tindakannya yang tegas, rajin dan bersikap keras pada berbagai penyimpangan yang terjadi di atas gerbong kereta."Copet dihabisin semua, seorang bandar narkoba pernah dijegal sama dia waktu polisi lagi mengejar. Terus sekrang dia dibunuh, ditusuk leher. Ini bagaimana?" keluhnya.Namun PT KA tidak larut dalam duka dan trauma. Untuk menuntaskan kasus ini, Ronny menyebar anak buahnya untuk membantu polisi menangkap bandit pembunuh Andika."Saya sudah kerahkan semua petugas. Target kita mencari dulu," tandasnya.Andika yang juga kondektur KRL jurusan Kota-Bekasi ditemukan tewas di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu 6 Januari. Badan Andika berada dalam kondisi telungkup di kabin masinis dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya yang diduga akibat sabetan senjata tajam.Di saku celana korban ditemukan uang bernoda darah. Sedangkan telepon seluler yang biasa disimpan di saku itu hilang. Polisi juga menemukan sehelai koran yang dibentuk seperti sarung pisau. Koran itu bernoda darah. Temuan tersebut makin menguatkan dugaan korban dibunuh.Saat ini polisi masih memeriksa perempuan yang menjadi saksi kunci pembunuhan. Sementara pelaku yang diduga berjumlah dua orang sedang diburu. (ndr/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads