Angkutan Perkotaan Berbasis Listrik Kota Bogor (Alibo) atau angkot listrik mulai diuji coba hari ini hingga tiga bulan ke depan. Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut pemkot berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk angkot listrik.
"Ini kerja sama yang betul-betul penting antara Dishub, PT Kalista, dan PLN. Saya terima kasih sama PLN karena bisa nge-charge (isi daya) di situ (kantor PLN Bogor), dengan harga yang bersahabat. Kita akan evaluasi terus," kata Bima Arya, Kamis (4/4/2024).
Bima mengatakan pengisian daya atau charging angkot listrik butuh waktu sekitar 45 menit. Menurutnya, proses charging akan disesuaikan agar angkot listrik tetap bisa melayani penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi charging station di sini (PLN Bogor) butuh waktu sekitar 45 menit men-charge di sini. Nanti akan diatur timing-nya dan dengan sistem yang seperti ini maka akan terukur 14 kilometer yang menjadi jarak tempuh angkot listrik ini, kira-kira satu putaran, sekitar 1 jam," kata Bima dalam keterangannya.
Manajer UP3 Bogor Irwanto Wahyu Kusumo mengatakan, sebagai bentuk dukungan program angkot listrik Kota Bogor, pihaknya membangun satu unit khusus SPKLU di kantor UP3 PLN Kota Bogor.
"Kami sediakan secara khusus SPKLU untuk Alibo yang akan digunakan untuk mengisi daya. Kami berkolaborasi dengan PT Tri Energi Berkarya untuk penyediaan charger Alibo," kata Irwanto.
Irwanto menambahkan, selama masa uji coba, diberlakukan sistem pengaturan proses isi daya agar pelayanan angkot listrik tetap berjalan. Untuk tarif pengisian listrik ini Rp 1.600 per KWH dan untuk kapasitas listrik angkot sebesar 22 KWH.
"Nanti akan diatur oleh Dishub. Tahap uji coba ini kan ada lima unit. Jadi nanti tidak semua langsung berbarengan, pasti karena kan pelayanan harus terus berjalan. Jadi ada satu charge yang lain tetap jalan," kata Irwanto.
"Jadi kalau secara efisiensi sangat efisien. Untuk kapasitasnya tergantung muternya, kalau tadi sekali rute 13 kilo kalau daya tampung sampai 20-25 KWH itu bisa 300 kilometer, kalau memang 300 dibagi 13 kan sekitar 30 putaran ya baru ngecas lagi nanti," tambahnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Jawa Barat Susiana Mutia berharap kehadiran angkot listrik Kota Bogor jadi langkah awal sinergi dalam penerapan green energy yang ramah lingkungan.
"Semoga dengan adanya Alibo ini dapat menjadi langkah awal sinergi dalam penerapan green energy yang ramah lingkungan sehingga tujuan kita dalam menuju net zero emission pada tahun 2060 dapat terwujud," pungkasnya.
(sol/dnu)