Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) membagikan 16.000 paket sembako di seluruh area kerja perusahaan. SPTP menyerahkan paket sembako kepada masyarakat di sekitar area terminal termasuk tenaga kerja bongkar muat (TKBM).
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan pembagian paket sembako ini merupakan wujud kepedulian perusahaan kepada masyarakat. Lewat kegiatan ini diharapkan dapat menambah kebahagiaan bagi penerima bantuan menjelang perayaan Idul Fitri.
"Setiap paket sembako berisikan bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan lainnya senilai Rp 150.000," ujar Widyaswendara dalam keterangan tertulis, Kamis (4/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain paket sembako, SPTP juga membagikan 1.000 paket bingkisan untuk anak yatim dan 11.100 paket makanan untuk berbuka puasa. Tiap bingkisan untuk anak yatim bernilai Rp 300.000, sementara paket makanan berbuka puasa senilai Rp 35.000.
"Program ini diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan perusahaan dan bentuk perhatian kami untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal ini selaras dengan komitmen perusahaan untuk memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya pihak-pihak yang selama ini ada di sekitar pelabuhan, para tenaga kerja bongkar muat dan masyarakat yang bermukim di dekat area perusahaan," tambahnya.
Sebelumnya, diketahui SPTP telah melepas 500 peserta mudik gratis dari Pelabuhan Tanjung Perak ke berbagai kota di Jawa Timur. Perseroan telah menyiapkan 10 unit bus untuk mengantar para pemudik ke berbagai tujuan seperti Jombang, Nganjuk, Madiun, Probolinggo, Lumajang, Jember, Kediri, Tulungagung, dan Trenggalek.
Salah satu peserta mudik gratis yang menjadi penumpang Labobar Sumanto (37) menuturkan dirinya beserta ketujuh temannya merasa terbantu dengan adanya mudik gratis ini. Dengan mudik gratis, ia tidak harus ke terminal bus Purabaya yang berjarak 20 km dari Pelabuhan Tanjung Perak untuk menuju kota asalnya Madiun.
"Biasanya saya harus dua kali pindah kendaraan dari Pelabuhan Tanjung Perak ke terminal dan dari terminal ke Madiun. Sekarang cukup sekali jalan, langsung dari pelabuhan ke Madiun," terang Sumanto.
Tidak hanya itu, pemudik lainnya Rayi (36) peserta dari Surabaya bersama 5 orang keluarganya merasa senang karena dapat pulang ke kampung halamannya di Trenggalek tanpa biaya. Ia mengaku mengetahui program mudik gratis ini dari media sosial SPTP serta mendaftar secara daring sesuai informasi yang terdapat di media sosial.
"Rencananya kami kembali ke Surabaya juga akan memanfaatkan fasilitas ini. Alhamdulillah kami bisa berhemat, dari terminal Trenggalek menuju rumah juga tidak jauh, hanya 10 menit. Tahun depan kami coba lagi semoga bisa dapat mudik gratis lagi," kata Rayi.