Heroik! Polisi Gagalkan Warga Hendak Lompat dari Tower 25 Meter di Bogor

Heroik! Polisi Gagalkan Warga Hendak Lompat dari Tower 25 Meter di Bogor

Muchamad Sholihin - detikNews
Senin, 01 Apr 2024 20:18 WIB
Polisi menggagalkan upaya pemuda yang hendak lompat dari tower setinggi 25 meter di Kota Bogor. Pemuda itu ingin bunuh diri karena ponselnya hilang. (dok Ist)
Foto: Polisi menggagalkan upaya pemuda yang hendak lompat dari tower setinggi 25 meter di Kota Bogor. Pemuda itu ingin bunuh diri karena ponselnya hilang. (dok Ist)
Bogor -

Polisi menggagalkan upaya seorang pemuda yang hendak lompat dari tower setinggi 25 meter di Sukadamai, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar). Pemuda itu ingin bunuh diri karena ponselnya hilang.

"Kejadiannya betul, tadi pagi di Kampung Situpete Pulo Rt 04 /10 kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor," kata Kapolsek Tanahsareal Kompol Ariani, Senin (1/4/2024).

Ariani menyebut, kejadian berawal dari laporan pihak keluarga kepada anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tanahsareal Aiptu Sutrisno pada pukul 08.00 WIB. Saat itu dilaporkan pemuda berinisial FH naik ke tower air setinggi 25 meter untuk bunuh diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian tersebut terjadi sekitar jam 08.00 WIB, laki-laki FH (23) memanjat tower PDAM setinggi kira kira 25 meter dengan tujuan ingin bunuh diri," kata Ariani.

Polisi menggagalkan upaya pemuda yang hendak lompat dari tower setinggi 25 meter di Kota Bogor. Pemuda itu ingin bunuh diri karena ponselnya hilang. (dok Ist)Pemuda itu ingin bunuh diri karena ponselnya hilang. (dok Ist)

"Kemudian keluarganya menghubungi Babinkamtibmas Aiptu Sutrisno yang kemudian datang ke TKP bersama anggota serse Intel dan provos Polsekta Tanah Sareal," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Alasan HP Hilang

Aiptu Sutrisno naik seorang diri ke tower untuk berkomunikasi dengan FH. Dengan teknik pendekatan yang dimiliki, Sutrisno berhasil membujuk FH dan membawanya turun dengan selamat.

"Aiptu Sutrisno menaiki tower PDAM menyusul Saudara FH ke atas tower untuk dibujuk supaya turun. Pada pukul 09.05 WIB Saudara FH akhirnya bisa dibujuk oleh Aiptu Sutrisno untuk turun dari tower tersebut dan bisa turun dengan selamat," kata Ariani.

Dari keterangan pihak keluarga, FH diduga nekad naik tower setinggi 25 meter karena kehilangan ponsel. FH diduga kecewa karena orang tuanya malah menasihati ketika ia meminta agar ponselnya yang hilang itu diganti.

"Alasan (karena) HP-nya hilang entah dimana dan minta ke orang tuanya. Kemudian dinasehati oleh orang tuanya, tetapi tidak menerima dan kemudian lari dan memanjat tower PDAM," kata Ariani.

(sol/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads