Para warga berburu baju Lebaran atau war baju Lebaran menjelang Hari Raya Idul Fitri. Mereka rela berdesak-desakan demi mendapatkan baju baru.
Adapun penampakan warga war baju Lebaran ini tampak di Pasar Tanah Abang hingga Thamrin City.
Misalnya di Pasar Tanah Abang, pantauan detikcom di lokasi, pukul 10.58 WIB, Sabtu (30/3/2024), para pengunjung terlihat berdesak-desakan di berbagai sudut. Bahkan di setiap sudutnya, pasar ini dipenuhi pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain keramaian di dalam pasar, terlihat kemacetan di Jl KH Mas Mansyur, Tanah Abang. Kemacetan itu terjadi di kedua arah.
Beberapa pengunjung terlihat beristirahat di sekitar tangga dan di samping-samping pasar. Terlihat para pengunjung membawa kantong belanja.
Datang dari Cikarang
Seorang warga, Nurti Andraini (50), mengaku sengaja datang jauh-jauh dari Cikarang untuk berbelanja di Pasar Tanah Abang. Nurti mengatakan hal itu lantaran Pasar Tanah Abang lebih lengkap dan murah dibanding pasar lain.
"Iya, tiap tahun belanja di sini. Soalnya, kan kalau di tempat lain nggak lengkap ya, kalau di sini kita bisa belanja banyak, bisa puas, bisa dapat semua. Tapi harus dari pagi, kalau sudah siang penuh," kata Nurti.
Nurti mengatakan berangkat ke Pasar Tanah Abang pukul 05.30 WIB. Menurutnya, berbelanja di Pasar Tanah Abang harus dilakukan sejak pagi.
"(Sampai) setengah 9, di rumah tadi jam setengah 6. Sebenarnya sih sebelum Ramadan sudah mau ke sini, tapi waktunya, ini kan waktunya udah mepet, ada waktu sekarang, mumpung libur," ujarnya.
Nurti mengaku banyak membeli perlengkapan Lebaran. Dia juga mengaku senang dapat berbelanja di Pasar Tanah Abang setiap menjelang Lebaran.
"(Ada banyak) macam-macam pokoknya, buat orang tua, buat Ibu, buat Bapak, buat saudara-saudara di rumah," jelasnya.
Apa alasan mereka belanja di Pasar Tanah Abang? Baca halaman selanjutnya.
Simak juga 'Saat Ibu dari Cikarang Ini Rela ke Tanah Abang Demi Berburu Baju Lebaran':
Alasan Harga Murah
Hal yang sama pun diutarakan oleh Novi (36). Dia mengaku sengaja berbelanja di Pasar Tanah Abang lantaran murah dan lengkap.
"Di sini lebih murah, saya belanja banyak buat orang-orang di kampung nanti," kata Novi.
Novi mengatakan akan mudik ke kampung halamannya di Jawa Tengah. Dia mengatakan sengaja membeli banyak perlengkapan untuk orang tua di kampung.
"Iya mudik, ini buat orang di rumah. Oleh-oleh," tuturnya.
Rela Hadapi Macet
Tak sedikit pula warga yang rela bermacet-macetan demi baju Lebaran. Salah satunya Adi (32). Warga Tanjung Barat ini mengaku sempat terjebak macet di Kebon Kacang. Dia menghabiskan waktu sekitar 20 menit hanya untuk melewati macet tersebut.
"Karena waktunya cuma hari ini, kebetulan pas libur jadi bisa ikut keluar semua," katanya.
Dia mengaku rela macet-macetan di jalan. Sebab, menurut dia, hal itu demi berburu baju Lebaran.
"Nggak apa-apalah macet sesekali, kami juga bawa mobil jadi nggak kepanasan," ujar Adi.
Adi mengaku sering belanja pakaian di sekitaran Thamrin menjelang Lebaran. Biasanya dia membeli beberapa oleh-oleh untuk dibawa ke Surabaya saat mudik.
"Buat oleh-oleh orang di rumah," ucapnya.
Adi berencana pulang ke Surabaya pada 5 April 2024. Dia sudah booking tiket kereta sejak jauh hari, bahkan dia mengambil cuti tambahan demi pulang lebih cepat.
Warga lainnya, Aji (28), datang bersama istrinya untuk belanja pakaian Lebaran yang akan dibawa pulang kampung ke Yogyakarta. Menurut dia, pakaian itu dia beli sekaligus untuk ibu dan adik-adiknya di kampung halaman.
"Sudah dapat baju kemeja, celana panjang, sama pakaian buat adik saya. Kalau ibu kerudung sama pakaian buat kondangan," kata Aji saat ditemui di lokasi, Minggu (31/3/2024).
Aji, yang merupakan warga asal Cideng, datang sejak pukul 10.00 WIB dari Tanjung Barat. Dia mengaku sengaja datang lebih awal.
"Pas saya datang belum terlalu ramai. Kayaknya baru jam 11.00 WIB tadi mulai padat," ucapnya.
Para Pedagang Senang
Para pedagang di Tanah Abang pun senang karena omzet per hari mereka naik hingga sekitar lima kali lipat dari hari biasa.
"Kalau biasa omzet kadang kalau ramai gini Rp 10 juta. Kalau menjelang Lebaran bisa berkali-kali lipat. Tapi, kalau untuk akhir-akhir ini bisa sampai Rp 20 juta," kata pedagang mukena, Tia (33), saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3).
Perempuan asal Padang itu sudah berjualan di Pasar Tanah Abang selama 5 tahun. Tia mengatakan selama ini omzet hariannya hanya mencapai Rp 3 juta.
"Kalau menjelang Lebaran ini alhamdulillah, ada aja gitu. Hari biasa paling Rp 3 juta," ujarnya.
Tia memiliki dua toko di Pasar Tanah Abang. Kedua toko ini, kata Tia, hanya menjual mukena.
"(Lebih enak jualan) langsung saja. Kalau online ribet, harus packing-packing lagi. Kalau TikTok Shopee, harus ada yang handle, sekarang karyawannya nggak ada," tuturnya.
Senada dengan Tia, Lia (20), yang berjualan gamis, mengaku setiap Lebaran selalu meraih omzet kurang lebih Rp 50 juta per hari. Warga Parung Panjang, Bogor, ini mengatakan sudah berjualan sejak 2018.
"Naik drastis kalau menjelang Lebaran. Kalau kita kan di sini satuan, jadi sampai Rp 50 juta per hari," jelas Lia.
War Baju Lebaran Karena Kelewat PO
Ada juga salah seorang warga bernama Ina (42), memboyong kedua anaknya untuk berburu baju lebaran. Meski harus bersaing dengan pembeli lain, ia tetap berbelanja sebelum pulang kampung ke Pemalang.
"Sama anak-anak, sengaja nyari baju lebaran mumpung libur. Soalnya butuh baju lebaran sebelum pulang kampung nanti tanggal 5 ke Pemalang," kata Ina di sebuah Mal Tanjung Barat, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (31/3).
Ina mengaku tahu info bazar baju lebaran dari sosial media. Selain itu, ia juga open jasa titip (jastip) untuk membeli baju brand lokal.
"Kalau yang ini selalu aku ikuti juga kalau lagi ada bazaar ini. Tahu info ini dari online, kadang jastip juga teman-teman, kan sudah pada tahu brand-brand di sini karena brand lokal," ucapnya.
Warga Depok, Naya (25), juga ikut nge-war baju lebaran karena e-commerce sudah tutup PO. Ia pun pergi bersama temannya untuk nge-war baju lebaran di Mal ini.
"Iya buat lebaran karena di e-commerce udah PO semua. Jadi belinya di sini, sama temanku," tuturnya.