TNI memberangkatkan bantuan berupa payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB) ke Yordania untuk dikirimkan via udara (airdrop) ke Gaza, Palestina. Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat Hercules C-130 J melalui Apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
TNI menyebut hal ini baru pertama kali dilakukan terkait pengiriman bantuan dari RI untuk masyarakat Palestina. TNI berharap pengiriman bantuan ini berhasil sehingga dapat dilakukan kembali nantinya.
"Kita akan evaluasi, kalau berhasil, sukses, tentu kita akan lakukan lagi. Ini kan baru pertama dari Indonesia, mudah-mudahan berhasil, mudah-mudahan kita bisa bantu teman rakyat Gaza yang lagi kesusahan. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk mereka ya, niat kita mudah-mudahan diterima oleh mereka," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen Nugraha Gumilar di Apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nugraha menjelaskan yang dilakukan TNI pada hari ini hanya mengirimkan bantuan berupa payung udara ke Yordania. Selanjutnya, pihak Angkatan Udara (AU) Yordania yang akan melanjutkan pengiriman bantuan dari Pemerintah Indonesia via udara ke Gaza, Palestina.
Dia juga mengatakan tidak ada prajurit TNI yang langsung ikut mengirim ke Gaza. Dia pun memastikan pesawat Hercules C-130 J yang akan melakukan transit di Myanmar, India, Uni Emirat Arab hingga ke Yordania sudah menjalin komunikasi.
"Bukan, kita hanya mengantar ke sana (Yordania), karena ada perizinan-perizinan tertentu yang kita memang tidak dapat izin. Nah itu yang dapat Yordania, kita titip ke Yordania tolong di-drop dengan payung kita dan juga bahan makanan kita juga bahan makanan mereka," jelas Nugraha.
"Nggak, nggak (ikut serta personel TNI), seluruhnya dari Angkatan Udara Yordania, kita hanya sampai Yordania saja. Oh sudah (komunikasi), makanya di situ adanya air traffic controller (ATC) pertahanan kita di setiap negara itu untuk mengkomunikasikan dengan pemerintah setempat untuk me-landing, isi full, kemudian berangkat lagi," sambungnya.
Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin pelepasan pengiriman payung udara ke Yordania. Payung udara tersebut akan dipakai sebagai sarana pengiriman bantuan dari Indonesia untuk Palestina airdrop.
"Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina ini merupakan tindak lanjut permintaan kebutuhan payung udara dari Pemerintahan Yordania dalam rangka pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina," kata Jenderal Agus.
Pengiriman bantuan ini dilakukan melalui Apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Dalam pelepasan ini, turut hadir seluruh Kepala Staf Angkatan.
Payung udara ini dikirim menggunakan pesawat Hercules C-130 J milik TNI AU. Terdapat dua jenis payung udara yang dikirim yaitu payung udara untuk orang dan payung udara untuk kepentingan pengiriman paket bantuan metode low-cost, low-altitude (LCLA).
Nantinya payung udara ini akan dipakai mengirim bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia yang sudah lebih dulu ada di Yordania. Pengiriman bantuan dari Indonesia via udara ini akan dilakukan militer Yordania yang telah mendapatkan izin.
"Perlengkapan payung dan peralatan militer yang dibawa berupa 900 payung utama orang dan 50 set perlengkapan LCLA untuk mengirim bantuan kemanusiaan via udara dengan metode airdrop dengan berat maksimal 14 ton," ungkap Agus.
Dia mengatakan ada sebanyak 26 personel TNI yang ikut dalam misi lanjutan pengiriman bantuan kemanusiaan ini. Sedangkan personel yang bertindak sebagai Mission Commander yakni Kolonel Penerbang (Kol PNB) Noto Casnoto selaku Danwing 1 Lanud Halim Perdanakusuma.
Personel TNI yang menggunakan pesawat Hercules C-130 J ini akan menjalani misi selama 10 hari mulai dari Halim, Aceh, Myanmar, India, Uni Emirat Arab, hingga ke Yordania. Begitu juga untuk rute kepulangan.
Lihat Video 'Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Palestina Lewat Udara':