Kisah Penerbangan AdamAir Putih 48 Jam Sebelum Hilang

Kisah Penerbangan AdamAir Putih 48 Jam Sebelum Hilang

- detikNews
Kamis, 04 Jan 2007 10:42 WIB
Jakarta - Maskapai penerbangan AdamAir memastikan, pesawat Boeing 737-400 yang hilang adalah satu-satunya pesawat AdamAir yang masih bercat putih. Belum dicat oranye. Ternyata, pesawat ini sempat mengalami masalah, 48 jam sebelum menghilang di atas pulau Sulawesi. Kisah bermasalahnya pesawat AdamAir berwarna putih ini diceritakan oleh salah satu penumpang, Justina, kepada detikcom, Kamis (4/1/2007). Pada 30 Desember 2006, Justina bersama kedua anaknya yang masih kecil terbang dengan pesawat AdamAir warna putih ini dari Jakarta menuju Makassar. Saat itu, nomor penerbangan pesawat ini adalah DHI-786. Pesawat itu lepas landas dengan mulus dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.00 WIB. Masalah terjadi saat pesawat akan mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Ketika itu, cuaca sangat buruk. Langit di atas bandara dikepung mendung yang sangat tebal dan hujan deras. "Saat pesawat hendak mencoba turun ke landasan, intuisi kami mengatakan bahwa kecepatan pesawat terlalu cepat dan sudut pendaratan terlalu tajam. Kondisi terbang pun tidak stabil," kata Justina. Untungnya, pilot membatalkan pendaratan saat pesawat sudah hampir mendekati landasan. Pesawat kembali mengudara. Berputar-putar selama beberapa menit sebelum mencoba mendarat sekali lagi. Ternyata kondisi yang sama berulang dan akhirnya penerbangan dialihkan ke Bandara Sepinggan, Balikpapan. Setibanya di Balikpapan, lagi-lagi pesawat berputar-putar dahulu di atas bandara selama kurang-lebih 15 menit, sebelum akhirnya mendarat dengan selamat di Bandara Sepinggan sekitar pukul 18.30 WITA. Pada saat yang sama, kata Justina, ada penerbangan lain yaitu pesawat Merpati dari Jayapura (via Biak) menuju Jakarta - yang seharusnya juga mendarat transit di Makassar - ternyata juga dialihkan penerbangannya ke Balikpapan dengan selang waktu hanya beberapa menit. "Yang mengherankan kemudian adalah pesawat Merpati tersebut tidak lama kemudian kembali melanjutkan penerbangan dari Balikpapan ke Makassar dan bisa mendarat dengan selamat,"tuturnya. "Sementara kami penumpang pesawat AdamAir setelah menunggu di dalam pesawat sekitar 20 menit tanpa diperkenankan turun, kemudian akhirnya malah diminta turun ke ruang tunggu. Sekitar satu jam kemudian kami diminta kembali untuk naik ke pesawat. Baru beberapa saat, kami diminta turun kembali ke ruang tunggu tanpa ada penjelasan dari kru pesawat," kisah Justina.Setelah kurang lebih enam jam, yaitu pada pukul 23.30 Wita, Justina dan para penumpang AdamAir lainnya diminta kembali ke pesawat dan melanjutkan perjalanan ke Makassar. "Kami mendarat di Makassar pada sekitar pukul 01.00 Wita dini hari tanggal 31 Desember 2006," kata dia. Justina melihat ada keganjilan saat itu. "Kegajilan yang kami lihat, pilot yang semula menerbangkan pesawat ini diganti dengan pilot lain yang didatangkan dari Jakarta sehingga kami harus menunggu cukup lama di Balikpapan," kata dia. Justina tergerak hatinya untuk menceritakan kisah ini, setelah dia mengetahui bahwa pesawat AdamAir yang hilang sejak 1 Januari 2007 hingga kini itu adalah pesawat AdamAir yang bercat putih. Pesawat ini satu-satunya pesawat AdamAir yang bercat putih. Karena itu, Justina menduga pesawat AdamAir putih ini memang sudah bermasalah sejak dia tumpangi pada 30 Desember 2006. Justina cukup ngeri, karena interval antara pendaratan pesawat yang ditumpanginya dengan hilangnya pesawat tersebut cukup dekat, kurang dari 24 jam. (asy/fay)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads