Ma'ruf Bicara Nafsu Harus Dikendalikan, Ibaratkan Bayi Minta Susu

Ma'ruf Bicara Nafsu Harus Dikendalikan, Ibaratkan Bayi Minta Susu

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 28 Mar 2024 21:18 WIB
Wapres Maruf Amin di bukber kabinet di Istana Negara (Eva/detikcom)
Wapres Ma'ruf Amin di bukber kabinet di Istana Negara. (Eva/detikcom)
Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berbicara pengendalian nafsu saat mengisi ceramah dalam acara buka puasa Presiden Jokowi bersama kabinet di Istana Negara. Ma'ruf mengatakan nafsu itu membawa kejelekan.

"Nafsu itu memerintahkan kejelekan pasti membawa kejelekan, nafsu apa pun bawa kejelekan. Oleh karena itu, harus dikendalikan," kata Ma'ruf di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Ma'ruf mengibaratkan nafsu seperti anak kecil yang menyusu. Kalau tidak dikendalikan, bisa sampai besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nafsu itu kaya anak kecil, seperti bayi, dia selalu minta nete, menyusu, kalau tidak diberhentikan itu nggak mau berhenti nete-nya sampai besar," ujarnya.

"Kalau besar bukan sampe 40 tahun lah, itu lain lagi kalau 40 tahun, jadi nafsu itu harus dihentikan kaya menghentikan anak kecil nyusu, itu saya kira jihad yang paling besar. Orang yg bertakwa itu orang yang bisa mengendalikan bagusnya yg bisa mengendalikan nafsunya," lanjut Ma'ruf.

ADVERTISEMENT

Ma'ruf mengatakan di bulan puasa, pengendalian nafsu paling sulit, yakni menahan makan. Ma'ruf mengajak semua pihak untuk mengendalikan nafsu terutama usai pemilu.

"Yang paling sulit itu menghentikan makan dan minum. Orang ini, kan, semua untuk makan, kerja untuk makan, apa pun untuk makan. Nah, saya kira mudah-mudahan kita semua sebagai bangsa bisa mengendalikan diri Apalagi abis pemilu ini. Kalau enggak bisa mengendalikan diri, nah ini bisa mengganggu," ujarnya.

Ma'ruf berharap semua pihak bisa mengambil hikmah di masa Ramadan ini. Ia berharap bulan Ramadan ini menjadi upaya perbaikan diri.

"Karena itu puasa itu kalau tidak berdampak itu kuasanya tidak punya nilai. Itulah yang dikatakan oleh nabi (bahwa) banyak orang puasa puasanya tidak dapet apa-apa, tidak dapat pahala, tidak dapat dampak. Kecuali hanya dapat lapar dan haus aja," tuturnya.

"Mudah-mudahan di bulan Ramadan kita bisa melakukan upaya-upaya perbaikan dan kita menjadi hamba Allah yang menjalankan syariahnya, dengan sesuai petunjuk Al-Qur'an dan insyaallah kita semua menjadi ahli surga," lanjut Ma'ruf.

(eva/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads