Menghias telur adalah salah satu tradisi peringatan Paskah. Biasanya, tradisi menghias telur Paskah dilakukan oleh anak-anak, remaja hingga orang dewasa dalam rangka memperingati perayaan Paskah setiap tahunnya.
Telur-telur tersebut biasanya sudah direbus, kemudian dihias dengan cat beraneka warna atau diberi hiasan sesuai dengan kreativitas. Lalu, apa arti telur Paskah? Mengapa telur identik dengan perayaan Paskah? Yuk, simak ulasan di bawah ini.
Arti Telur Paskah
Dilansir situs History, dekorasi telur diyakini berasal dari setidaknya abad ke-13. Telur dianggap sebagai simbol kuno kehidupan baru dan dikaitkan dengan festival pagan yang merayakan musim semi. Dari sudut pandang Kristen, telur Paskah mewakili kebangkitan dan kebangkitan Yesus dari kubur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tradisi menghias telur untuk Paskah setidaknya sudah ada sejak abad ke-13. Ada yang menyebutkan bahwa dulunya telur merupakan makanan yang dilarang selama masa Prapaskah, sehingga orang akan melukis dan menghiasnya untuk menandai berakhirnya masa penebusan dosa dan puasa, kemudian memakannya pada hari Paskah sebagai perayaan.
![]() |
Tradisi Menghias Telur Paskah
Di Amerika Serikat, Paskah dirayakan dengan mengadakan White House Easter Egg Roll yaitu perlombaan menghias telur rebus untuk anak-anak di Gedung Putih Amerika Serikat. Acara tahunan ini diadakan pada hari Senin setelah Paskah. Kegiatan White House Easter Egg Roll pertama kali diadakan pada tahun 1878 ketika Rutherford B. Hayes menjadi Presiden Amerika Serikat.
Asal-usul Tradisi Menghias Telur saat Paskah
Menurut situs TIME, asal usul telur Paskah dimulai di Eropa pada abad pertengahan. Namun, tradisi tersebut diperkirakan bukan berasal dari umat Kristiani. Telur Paskah pertama justru diyakini berasal dari agama yang berbeda.
Carole Levin, Profesor Sejarah dan Direktur Program Studi Abad Pertengahan dan Renaissance di Universitas Nebraska mengatakan, banyak pakar meyakini bahwa telur Paskah berasal dari festival Anglo-Saxon yaitu perayaan Dewi Eastre yang diperingati setiap musim semi. Festival tersebut dianggap sebagai kebangkitan alam setelah musim dingin.
Telur adalah bagian dari perayaan Eastre. Rupanya, telur dimakan saat festival dan mungkin juga dikubur di dalam tanah untuk mendorong kesuburan.
Namun, ada pula yang mengatakan telur Paskah adalah masalah kepraktisan. Dulu aturan puasa Prapaskah begitu ketat di mana orang Kristen tidak boleh makan daging atau produk hewani apapun, termasuk telur.
Menurut Henry Kelly, Profesor Studi Abad Pertengahan di University of California, Los Angeles, telur yang dihasilkan ayam-ayam mereka selama kurun waktu tersebut akan direbus agar tahan lama. Telur kemudian akan dibagikan dan seringkali diberikan pada orang miskin atau tidak mampu membeli daging untuk merayakan Paskah.
(kny/imk)