Sakit Hati Diledek 'Mending Jualan Sabu'
Polisi mengungkapkan pengakuan pelaku yang membunuh korban. Pelaku berdalih merasa sakit hati karena tersinggung ucapan korban.
"Berdasarkan keterangan dari pelaku, sekitar pukul 14.30 WIB, pelaku keliling jualan kue di wilayah RW 14, kemudian korban lewat dan mengatakan 'Masa abang-abangan jual kue, mending jual sabu aja'," kata Kombes Gidion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembacokan itu terjadi pada Minggu (24/3). Pelaku yang merasa tersinggung dan terngiang-ngiang ucapan korban itu akhirnya mengambil sebilah celurit dan mencari korban.
"Pelaku keluar membawa sebilah celurit dengan mengendarai motor dan membonceng abangnya. Sesampainya di dekat perempatan Samudera RW 14, pelaku melihat korban dan langsung membacok korban di bagian leher sebelah kanan, kemudian pelaku lari ke arah bak air," ungkap Gidion.
Kronologi Pembacokan
Kombes Gidion mengungkapkan pembunuhan itu berawal ketika korban berjualan kue keliling di wilayah RW 14 Kampung Bahari. Saat itu korban bertemu pelaku dan menyampaikan ucapan yang membuat pelaku tersinggung.
"Beradasarkan keterangan dari pelaku, sekitar pukul 14.30 WIB, pelaku keliling jualan kue di wilayah RW 14. Kemudian korban lewat dan mengatakan 'Masak abang-abangan jual kue, mending jual sabu aja'," jelas Gidion.
Saat itu pelaku merasa tersinggung dan pulang ke rumah. Namun, saat tiba di rumahnya, pelaku mengaku masih terngiang kata-kata korban.
"Sekitar pukul 16.45 WIB, pelaku keluar membawa sebilah celurit dengan mengendarai motor dan membonceng abangnya," jelasnya.
Pelaku lalu mencari korban dan bertemu di perempatan Jalan Samudera. Saat itu pelaku langsung turun dan membacok korban hingga bersimbah darah.
"Sesampainya di dekat perempatan Samudera RW 14, pelaku melihat korban dan langsung membacok korban di bagian leher sebelah kanan, kemudian pelaku lari ke arah bak air," jelasnya.
Saat ini pelaku masih diamankan polisi. Polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku.
(mei/mei)