Ucapan 'Mending Jual Sabu' di Balik Kasus Pembunuhan di Kampung Bahari

Ucapan 'Mending Jual Sabu' di Balik Kasus Pembunuhan di Kampung Bahari

Kurniawan Fadilah - detikNews
Selasa, 26 Mar 2024 03:29 WIB
Klitih Itu Apa? Pergeseran Makna di Balik SriSultanYogyaDaruratKlitih
Ilustrasi police line (Foto: detikcom)
Jakarta -

Seorang pria ditemukan tergeletak bersimbah darah di kawasan Kampung Bahari, Jakarta Pusat. Korban ternyata dibunuh oleh pedagang kue keliling.

Dirangkum detikcom, Selasa (26/3/2024), peristiwa berdarah ini terjadi pada Minggu (24/3) sektar pukul 16.55 WIB, tepatnya di Jalan Samudra III RW 014 Kelurahan Tanjung Priok, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Temuan korban ini viral setelah video amatir diunggah di media sosial.

Dalam rekaman video yang beredar terlihat korban tergeletak bersimbah darah di tengah jalan. Sejumlah warga menonton korban dan tak berani menolongnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan, korban diketahui bernama Angga Saputra (26). Pelaku pembunuhan, laki-laki bernama Bella Renaldi (27) yang merupakan pedagang kue keliling ditangkap polisi.

Korban Tewas Dibacok

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Iptu Idris, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Korban dinyatakan tewas akibat luka bacok.

ADVERTISEMENT

"Memang ada kejadian orang yang melakukan pembacokan. Korban kondisinya meninggal," kata Idris kepada wartawan, Senin (25/3).

Idris menyebut sejauh ini pelaku diperkirakan berjumlah satu orang. Sementara korban merupakan warga Papanggo, Tanjung Priok.

"Antara warga situ dengan korban anak Papanggo, pelaku satu. Setahu kami pelaku satu," terang Idris.

Pelaku Ditangkap

Polisi menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Pelaku pun akhirnya ditangkap polisi.

"Pelaku berhasil diamankan sekira jam 22.00 WIB," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arief Setyawan, dalam keterangannya, Senin (25/3).

Pelaku bernama Bella Renaldi. Dia diketahui bekerja sebagai pedagang kue keliling.


Baca selanjutnya: motif pembunuhan.....


Sakit Hati Diledek 'Mending Jualan Sabu'

Polisi mengungkapkan pengakuan pelaku yang membunuh korban. Pelaku berdalih merasa sakit hati karena tersinggung ucapan korban.

"Berdasarkan keterangan dari pelaku, sekitar pukul 14.30 WIB, pelaku keliling jualan kue di wilayah RW 14, kemudian korban lewat dan mengatakan 'Masa abang-abangan jual kue, mending jual sabu aja'," kata Kombes Gidion.

Pembacokan itu terjadi pada Minggu (24/3). Pelaku yang merasa tersinggung dan terngiang-ngiang ucapan korban itu akhirnya mengambil sebilah celurit dan mencari korban.

"Pelaku keluar membawa sebilah celurit dengan mengendarai motor dan membonceng abangnya. Sesampainya di dekat perempatan Samudera RW 14, pelaku melihat korban dan langsung membacok korban di bagian leher sebelah kanan, kemudian pelaku lari ke arah bak air," ungkap Gidion.


Kronologi Pembacokan

Kombes Gidion mengungkapkan pembunuhan itu berawal ketika korban berjualan kue keliling di wilayah RW 14 Kampung Bahari. Saat itu korban bertemu pelaku dan menyampaikan ucapan yang membuat pelaku tersinggung.

"Beradasarkan keterangan dari pelaku, sekitar pukul 14.30 WIB, pelaku keliling jualan kue di wilayah RW 14. Kemudian korban lewat dan mengatakan 'Masak abang-abangan jual kue, mending jual sabu aja'," jelas Gidion.

Saat itu pelaku merasa tersinggung dan pulang ke rumah. Namun, saat tiba di rumahnya, pelaku mengaku masih terngiang kata-kata korban.

"Sekitar pukul 16.45 WIB, pelaku keluar membawa sebilah celurit dengan mengendarai motor dan membonceng abangnya," jelasnya.

Pelaku lalu mencari korban dan bertemu di perempatan Jalan Samudera. Saat itu pelaku langsung turun dan membacok korban hingga bersimbah darah.

"Sesampainya di dekat perempatan Samudera RW 14, pelaku melihat korban dan langsung membacok korban di bagian leher sebelah kanan, kemudian pelaku lari ke arah bak air," jelasnya.

Saat ini pelaku masih diamankan polisi. Polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads