Banjir sempat menggenangi Jalan Raya Bogor dengan Jl H Bokir (Jl Raya Pondok Gede) di kawasan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur hingga memicu macet panjang. Kali luber disebut menjadi penyebab banjir tersebut.
Untuk diketahui, Jalan Raya Bogor dengan Jl H Bokir (Jl Raya Pondok Gede) di kawasan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur sempat tergenang air setinggi 30 Cm pada Senin (25/3), pukul 05.00 WIB. Melalui Twitternya, TMC Polda Merto Jaya awalnya menyampaikan proyek tanggul kali Hek jebol sehingga terjadi banjir.
Dinas SDA Sebut Banjir Disebabkan Kali Luber
Namun demikian, Pihak Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menepis informasi bahwa banjir ini dikarenakan proyek tanggul yang mereka kerjakan jebol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan jebol. Ini karena air melimpas dari titik lokasi yang masih dalam proses pekerjaan," kata Subkoordinator Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas SDA DKI, Firmansyah Saputra, kepada detikcom, Senin (25/3).
Dia menjelaskan, proyek tanggul yang saat ini masih dikerjakan tidaklah jebol. Tanggul ini baik-baik saja. Dia menunjukkan kondisi sekitar proyek tanggul yang tidak kebanjiran.
"Di foto terlihat kalau tanggul yang baru dibangun tidak jebol dan limpas, tapi air itu melimpas dari tanggul yang belum dibangun dan sedang dalam proses," kata Firman.
Dia menyatakan, air Kali Baru Timur di lokasi itu justru meluber lewat bagian bibir kali yang belum ditanggul. Lokasi titik luber ada di sekitar lampu lalu lintas (traffic light), di sekitar jalan yang memang berkontur cekung di pertigaan tersebut.
"Di hilirnya yang dekat pertigaan Hek lampu merah," kata Firman.
Heru Budi turut buka suara, simak di halaman berikutnya.
Heru Budi Bantah Tanggul Jebol
Tak hanya itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menepis penyebab banjir di pertigaan lampu merah kawasan Hek Kramat Jati, Jakarta Timur akibat tanggul jebol. Heru menegaskan saat ini tanggul masih dalam tahapan pembangunan.
"Nggak. Jadi ada yang sedang diturap. Nggak jebol sih, sedang dalam pembangunan," kata Heru Budi Hartono saat ditemui di GOR Cengkareng, Jakarta Barat.
Heru mengatakan dirinya terus memantau penanganan banjir di kawasan Hek Kramat Jati. Heru menyebut saat ini intensitas genangan air sudah berkurang drastis setelah bagian turap ditambal karung pasir.
"Tadi pagi jam 05.00 WIB saya sudah monitor, hari ini per jam 07.15 WIB itu sudah berkurang karena sudah pakai karung untuk sementara waktu," jelasnya.
Petugas Pasang Kisdam hingga Bronjong
Pemprov DKI Jakarta pun mencari solusi terkait kali luber tersebut. Petugas menangani kali luber tersebut dengan memasang kisdam dan bronjong.
Kasudin SDA Kota Jakarta Timur, Wawan Kurniawan, mengatakan pembangunan tanggul untuk Kali Baru masih dilakukan. Namun, karena hujan masih kerap terjadi, maka pembuatan kisdam jadi alternatif saat tanggul Kali Baru sebelum selesai.
"Ya sebenarnya nggak ada kendala sih. Cuman memang kendalanya mungkin kayak cuaca, karena kan kalau posisi itu sebenarnya kan harus kering. Makanya ada perlakuan kisdam-kisdam," kata Wawan di lokasi.
Selain itu, turut dipasang juga bronjong atau tumpukan batu kali di lokasi untuk menangani limpasan air atau banjir di daerah itu.