Hari Kesadaran Epilepsi Sedunia atau Epilepsy Awareness Purple Day diperingati setiap tahun pada tanggal 26 Maret. Peringatan internasional ini meningkatkan pemahaman masyarakat dan untuk menghilangkan ketakutan dan stigma yang mengelilinginya.
Adanya Hari Kesadaran Epilepsi Sedunia juga dapat memungkinkan Anda mengenal seseorang yang sehari-hari hidup dengan tantangan penyakit epilepsi. Berikut informasi selengkapnya.
Apa itu Epilepsi?
Dilansir situs resmi WHO, epilepsi adalah penyakit otak kronis tidak menular yang menyerang sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Hal ini ditandai dengan kejang berulang, yaitu gerakan tak sadar yang mungkin melibatkan sebagian tubuh (sebagian) atau seluruh tubuh (umum) dan terkadang disertai dengan hilangnya kesadaran dan kontrol fungsi usus atau kandung kemih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejang dapat bervariasi, mulai dari kehilangan perhatian yang paling singkat atau sentakan otot hingga kejang yang parah dan berkepanjangan. Kejang juga dapat bervariasi frekuensinya, dari kurang dari satu kali per tahun hingga beberapa kali per hari.
Satu kali kejang tidak menandakan epilepsi (hingga 10% orang di seluruh dunia mengalami satu kali kejang seumur hidup). Epilepsi didefinisikan sebagai mengalami dua atau lebih kejang yang tidak beralasan.
Gejala yang bersifat sementara terjadi pada penderita epilepsi, seperti hilangnya kewaspadaan atau kesadaran, serta gangguan pergerakan, sensasi (termasuk penglihatan, pendengaran, dan pengecapan), suasana hati, atau fungsi kognitif lainnya.
Orang dengan epilepsi cenderung mempunyai lebih banyak masalah fisik (seperti patah tulang dan memar akibat cedera yang berhubungan dengan kejang), serta tingkat kondisi psikologis yang lebih tinggi, termasuk kecemasan dan depresi. Demikian pula, risiko kematian dini pada penderita epilepsi tiga kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum, dengan tingkat kematian dini tertinggi ditemukan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah serta di daerah pedesaan.
Asal-usul Hari Kesadaran Epilepsi Sedunia 26 Maret
Dikutip dari situs National Today, Cassidy Megan dari Nova Scotia, Kanada, mendirikan Hari Kesadaran Epilepsi dengan acara pertama yang diadakan pada tanggal 26 Maret 2008. Termotivasi oleh diagnosisnya sendiri dan perjuangan hidup dengan epilepsi, dia menyadari pentingnya setiap orang memahami gangguan neurologis yang umum ini.
Dia menciptakan jalan bagi orang-orang untuk belajar, terlibat, dan mendukung pendidikan publik tentang epilepsi serta menghilangkan mitos dan ketakutan yang mengelilinginya. Dengan lebih dari 3,5 juta orang didiagnosis dengan epilepsi di AS dan lebih dari 50 juta di seluruh dunia, kemungkinan Anda mengenal seseorang yang hidup dengan tantangan sehari-hari yang dibawa oleh epilepsi.
Epilepsi disebabkan oleh gangguan di otak yang mengakibatkan berbagai jenis kejang. Kabar baiknya, epilepsi dapat dengan mudah dikelola jika didiagnosis dan diobati dengan benar, sehingga kewaspadaan dan penelitian sangatlah penting.
(kny/idn)