Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggeber berbagai program dalam mengentaskan kemiskinan. Salah satu upaya Pemkab Banyuwangi untuk menangani masalah ini yakni dengan menyelenggarakan program pengentasan kemiskinan dengan instrumen program padat karya.
Program padat karya ini diluncurkan Bupati Ipuk Fiestiandani dalam rangkaian agenda Safari Ramadan pada Jumat sore (22/3). Lewat kegiatan ini, Ipuk melakukan santap buka bersama ratusan petani di Embung Ja'i, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Jawa Timur.
"Saat ini, Banyuwangi terus menekan angka kemiskinan yang ada. Meskipun sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera," ujar Ipuk dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini dilakukan dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Melalui data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo menyampaikan pihaknya menargetkan pembangunan infrastruktur dapat menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh wilayah Banyuwangi.
Ipuk mengatakan program ini akan diluaskan jangkauannya dengan melibatkan sejumlah instansi lain yang memiliki program padat karya. Dia berharap tidak hanya program pembangunan saja yang berjalan, melainkan juga dapat berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga menggelar dialog dengan para petani. Salah satunya mereka meminta agar Pemkab untuk memfasilitasi pemanfaatan embung yang lebih optimal.
"Kami mohon dibantu bibit ikan dan kalau bisa embung ini akan kita jadikan kolam pancing. Sehingga ada pendapatan lebih untuk para petani," ucap salah satu petani, Sujono.
(prf/ega)