Usai Ketinggalan Kereta, Pemudik Ini Rela Beli Tiket Lagi dan Tunggu 5 Jam

Usai Ketinggalan Kereta, Pemudik Ini Rela Beli Tiket Lagi dan Tunggu 5 Jam

Tina Susilawati - detikNews
Sabtu, 23 Mar 2024 14:05 WIB
Seorang penumpang bernama Nur (54) ketinggalan kereta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat (Foto: Tina detikcom)
Seorang penumpang bernama Nur (54) ketinggalan kereta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat (Tina/detikcom)
Jakarta -

Seorang penumpang bernama Nur (54) ketinggalan kereta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Tak mau rencana mudiknya batal begitu saja, ia rela membeli tiket lagi dan menunggu 5 jam hingga kereta selanjutnya tiba.

Nur berujar semestinya ia berangkat menggunakan kereta api pukul 08.40 WIB hari ini menuju kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah. Dengan menaiki kereta pagi, harapannya, ia bisa berbuka puasa bersama keluarga besar di kampung halamannya. Namun kini semua harapan itu pupus lantaran tiketnya hangus.

"Tadi saya tiketnya hangus. Saya telat berangkatnya. Harusnya jam 8.40 WIB di Stasiun, terus saya telat," kata Nur ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nur rupanya sudah tinggal lama di Jakarta. Menjelang Lebaran ini, ia berencana pulang ke daerah asalnya Blora, Jawa Tengah.

Tak mau merusak rencana untuk pulang kampung, dengan berat hati dan perasaan menyesal, Nur memutuskan membeli ulang tiket KA. Tiket yang baru dibelinya itu berangkat pada pukul 14.30 WIB, sehingga Nur harus menunggu 5 jam lamanya di Stasiun ini.

ADVERTISEMENT

"(Tiket) yang hangus Rp 255 ribu, saya beli online kemarin. Sekarang beli lagi. Dengan harga yang sama," katanya.

Nur memutuskan menunggu kedatangan kereta api di pojokan musala stasiun sambil membawa tiga tas jinjing bawaannya. Meskipun menerima nasib, raut kesedihan tetap tampak di wajahnya.

Pulang kampung kali ini disebutnya menjadi yang terakhir. Sebab, ia memutuskan tidak kembali ke Jakarta dan menetap kampung.

Hal itu dilakukan Nur lantaran lapak dagangannya di Jakarta telah dibongkar. Ia pun memutuskan tinggal permanen di Jawa Tengah bersama keluarga besarnya.

"(Blora) kampung halaman. Ada keluarga besar. Di Jakarta sendiri sebenarnya sudah tinggal lama. Cuma kemarin rencana memang sudah mau pindah ke Jawa. Jadi saya memang sudah nggak akan balik Jakarta lagi. Udah dari tahun kemarin rencananya," ucapnya.

"Ini kan sebenarnya saya kan sudah jualan di Jakarta, tapi tempatnya dibongkar, mau nggak mau saya pindah. Jadi dari uang usaha itu saya nyisihin dikit-dikit selama setahun ini buat pindah permanen ke Jawa," tambahnya.

Hangusnya tiket yang ia beli membuat Nur sempat meneteskan air. Rencana perjalan yang telah ia buat untuk dapat berbuka bersama keluarga sirna begitu saja.

"Sedih. Saya sempet netesin air mata. Harusnya kan estimasi waktunya jam 17.00 WIB udah sampai, jadi saya bisa buka sama keluarga di sana. Tapi ini jam 23.00 WIB baru sampai. Nyesel juga saya. Uang juga nyesel jadi kebuang gitu aja, tapi insyaallah kalau uang kan masih bisa dicari. Waktu yang paling berharga," katanya.

Hingga pukul 14.30 WIB nanti, Nur pun masih akan terus berdiam di musala Stasiun Pasar Senen hingga pengumuman untuk keberangkatan kereta dirinya diumumkan.

"(Di musala) biar adem aja. Kalau di luar kan lebih panas, lebih banyak orang, lebih pusinglah. Di sini adem aja," tutupnya.

(taa/taa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads