Warga Kampung Bayam di Jakarta Utara mengeluh kesulitan air dan listrik. Mereka menuntut pemerintah memenuhi hak air dan listrik.
Hal itu disampaikan dalam peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Jakarta, Jumat (22/3/2024). Kegiatan ini dihadiri perwakilan warga Kampung Bayam, Ketua Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), dan Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air (Kruha).
"Kami di Kampung Susun Bayam merasa masih perlunya dan pentingnya kehadiran negara untuk rakyatnya. Salah satunya adalah warga Kampung Bayam yang sedang menunggu hak-haknya. Di mana kawasan besar yang dibangun Jakarta International Stadium, ada permukiman warga Kampung Susun Bayam yang masih diabaikan hak-hak dasar airnya," kata salah satu warga, Muhammad Furqon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan aliran air dan listrik ke Kampung Susun Bayam diputus sejak Maret 2023. Dia mengatakan warga pun kesulitan karena masalah tersebut.
"Dari awal masuk ke Kampung Bayam tanggal 13 Maret 2023. Dari tanggal 13 Maret itu sampai sekarang ini air diputus, bahkan listrik dimatikan juga," katanya
"Kalau untuk mencukupi kebutuhan 24 jam ini, mau tidak mau kami menggali air tanah, lalu kami buat saringan. Itu kalau seandainya kami tidak turun hujan. Kalau ada air hujan, mending kami dapat air yang safety. Tapi memang nggak bisa air itu dipakai konsumsi untuk minum," imbuhnya.
Dia berharap pemerintah membuka ruang dialog. Dia berharap warga bisa mendapat air dan listrik.
"Secepatnya memberi ruang dialog bersama antara warga Kampung Bayam dan pihak PT JakPro dan Pj Gubernur DKI Jakarta. Serta secepatnya membuka akses air dan listrik bagi warga Kampung Bayam," ujarnya.
Simak juga Video 'Eks Warga Kampung Bayam Dipolisikan JakPro, Anies Minta Negara Tak Zalim':