Golkar: Munas Bulan Desember Tiap 5 Tahun, di Luar Itu Inkonstitusional!

Golkar: Munas Bulan Desember Tiap 5 Tahun, di Luar Itu Inkonstitusional!

Annisa Aulia Rahim - detikNews
Kamis, 21 Mar 2024 20:11 WIB
Wakil Ketum Golkar, Ahmad Dolly
Wakil Ketum Golkar, Ahmad Dolly. (Annisa Aulia Rahim/detikcom)
Jakarta -

Partai Golkar akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2024. Partai Golkar mengatakan, jika ada munas selain bulan Desember, itu inkonstitusional.

"Dalam AD/ART, hasil (Munaslub) 2019 itu Letterlijk disebutkan bahwa Munas dilaksanakan bulan Desember setiap 5 tahun. Jadi kalau ada yang mau dorong-dorong melaksanakan Munas di luar bulan Desember, itu inkonstitusional. Di luar atau melanggar AD/ART," kata Wakil Ketum Golkar, Ahmad Dolly, di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Ia merespons isu percepatan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Ia mengatakan perihal munas tersebut sudah diatur dalam AD/ART Partai Golkar. Jadi, katanya, seluruh kader Partai Golkar harus tunduk terhadap aturan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ini partai yang besar karena tradisi organisasinya. Tradisi organisasi itu adalah bagaimana menjaga semua aturan yang merupakan hasil dari konsensus itu kami jaga. Semuanya diatur dalam administrasi AD/ART, ada peraturan organisasi, juklak (petunjuk pelaksanaan, red), juknis (petunjuk teknis, red)," ucapnya.

Ahmad Dolly menuturkan ketaatan pengurus dan kader pada AD/ART partai merupakan salah satu faktor Golkar mencapai usia 60 tahun. Ahmad Dolly menekankan Golkar merawat tradisi administrasi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami taat selama ini dengan itu, makanya Golkar sampai sekarang bisa berumur sampai 60 tahun. Karena kita merawat tradisi administrasi itu termasuk dengan sistem merit-nya," sambungnya.

Lihat juga Video: Golkar Tegaskan Munas Tak Akan Dipercepat: Tetap Taat Aturan

[Gambas:Video 20detik]



(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads