Sepenggal Kisah Seorang Saddam

Sepenggal Kisah Seorang Saddam

- detikNews
Sabtu, 30 Des 2006 12:59 WIB
Baghdad - Saddam Hussein, mantan Presiden Irak ini telah dihukum mati. Sebagian warga Irak menyebutnya sebagai diktator sebagian lagi menilainya sebagai pahlawan.Saddam, mantan pemimpin Irak telah menghabiskan sebagian waktunya di pengadilan pasca dia ditangkap oleh pasukan AS. Saddam menyembunyikan diri setelah kepemimpinannya dijatuhkan Amerika Serikat dan koalisinya pada perang yang terjadi 2003 silam.Mantan pemimpin Irak ini lahir dari keluarga miskin pada 28 April 1937 di kota Tikrit, Irak. Saddam tumbuh dewasa tanpa kehadiran sang ayah. Kakak ibu Saddam, Khairallah Talfah adalah seorang pejabat tentara nasional Irak dan seorang nasionalis Arab yang lebih banyak mempengaruhi dalam kehidupannya.Saat remaja, Saddam pindah ke Baghdad dan bergabung dengan Partai Sosialis Baath. Pada tahun 1958 dia menghabiskan waktunya di penjara selama 6 bulan karena aktivitas politiknya.Beberapa tahun kemudian Saddam dan pengikutnya berusaha membunuh Jenderal Abdul Karim Kassem yang mendapatkan kekuasaan pada tahun 1958 dalam sebuah kudeta militer. Dalam usaha pembunuhan itu kaki Saddam sempat tertembak namun dia dapat melarikan diri. Dia pun dihukum mati dalam persidangan in absentia pada 25 Februari 1960 atas upaya pembunuhan itu.Setelah belajar di Mesir, Saddam kembali ke Irak pada Februari 1963 dan ikut Revolusi Ramadhan bersama dengan Partai Baath. Namun saat melakukan upaya politiknya, Saddam kembali ditangkap pada 14 Oktober 1964.Dia terpilih menjadi Deputi Sekjen Partai Baath saat masih di penjara. Saddam kemudian bebas pada tahun 1967 dan pada Juli 1968 dia kembali melakukan aktivitas politiknya dengan mengambil alih kepemimpinan di Partai Baath.Saat memegang kekuasaan di Partai Baath karir politik Saddam pun bersinar dan pada tahun 1979 dia menjadi Presiden Irak. Pada tahun 1980 Saddam menyerang Iran sehingga terjadi perang Iran-Irak.Setelah perang Iran-Irak, Saddam pun menyerang Kuwait yang dikenal sebagai negara kaya minyak. Namun serangan pada tahun 1991 itu digagalkan oleh AS dan koalisinya.Ternyata konflik Saddam dengan negara Barat pimpinan AS tak berhenti disitu saja. Saddam pun dituduh menyimpan senjata pemusnah massal dan nuklir. Tudingan ini pun akhirnya berbuah penyerangan oleh AS dan sekutunya yang juga menjatuhkan pemerintahannya. Setelah pemerintahannya jatuh, Saddam pun ditangkap. Dalam proses pengadilan yang dimotori oleh AS dan sekutunya itu, Saddam akhirnya dihukum mati. (mar/qom)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads