Polisi mengungkap wanita berinisial BT (56) yang tewas membusuk di dalam gudang apotek di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), sempat bertemu dengan salah satu pegawai di dalam apotek. Wanita inisial BT sempat ditegur karena hendak masuk ke ruang racik obat.
"Menurut keterangan sementara yang kita dapatkan, yang bersangkutan masuk ke dalam apotek dan langsung menuju ke ruang racik obat yang ada di dalam apotek," kata Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli dilansir detikSulsel, Rabu (20/3/2024).
Ary menerangkan saat itu korban berpapasan dengan salah satu pegawai apotek di pintu ruang racik obat. Pegawai itu kemudian menegur dan menanyakan keperluan korban hendak masuk ke ruangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, 'Loh, Ibu ada keperluan apa, jangan masuk, nggak boleh masuk ke ruang racik'," kata Ary menirukan keterangan saksi.
Setelah itu, lanjut Ary, korban menunjukkan kantong plastik kepada pegawai tersebut. Pegawai itu mengira kantong plastik yang dibawa korban adalah sampah sehingga mengarahkannya untuk membuangnya ke tempat sampah di belakang atau depan apotek.
Di sisi lain, Ary menyebut TKP korban ditemukan tewas merupakan gudang yang tidak terpakai. Sehingga diduga menjadi penyebab mayat korban baru ditemukan setelah 18 hari dilaporkan hilang.
"TKP di salah satu gudang di apotek di Kimia Farma yang mana memang gudang ini berada di belakang dan gudang ini adalah tempat penyimpanan barang-barang yang sudah tidak terpakai dan terpisah dari apotek itu sendiri," sebutnya.
Ary menambahkan, selama 18 hari para karyawan apotek mengaku tidak mendengar suara BT dari dalam gudang. Sementara itu, gudang itu juga disebut dalam kondisi tidak terkunci.
"Tidak terkunci dan tidak ada (suara korban), kalau didengar kan pasti akan didatangi," jelasnya.
Simak selengkapnya di sini.
Saksikan juga 'Saat Malik Tewas Bersimbah Darah di Jalanan Sukabumi, Diduga Korban Laka Tunggal':