Polisi masih menyelidiki kasus bocah 5 tahun tewas terlindas bus saat minta klakson 'telolet' di Cilegon, Banten. Polisi menyebutkan sopir bus mengaku tak melihat ada bocah yang mengejar busnya.
"Keterangan sementara, sopir nggak melihat korban," kata Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan saat dimintai konfirmasi, Selasa (19/3/2024).
Dia mengatakan bocah itu berada di titik buta atau blind spot bus. Dia mengatakan hal itu diduga membuat sopir tak melihat keberadaan bocah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisinya kan blind spot ya, jadi sopir nggak lihat," katanya.
Sigit mengatakan sopir mengaku melihat ada sejumlah bocah berdiri di pinggir jalan meminta membunyikan klakson telolet. Namun, menurut dia, sopir tak melihat ada satu bocah yang mengejar bus hingga berujung terlindas.
"Pengakuannya memang dia lihat ada anak-anak berdiri di jembatan itu. Begitu dia belok patah masuk ke dermaga, dia kaget ada suara, ternyata anak kecil itu," ucapnya.
Meski demikian, polisi tetap mengusut kasus ini. Polisi bakal melakukan gelar perkara.
"Masih proses penyelidikan. Keterangan lebih detail nanti tunggu hasil gelar perkara," katanya.
Kasus tewasnya bocah 5 tahun di dermaga eksekutif Pelabuhan Merak ini masih dalam tahap penyelidikan. Polisi masih mengkaji pasal dan keterangan ahli terkait kasus tersebut karena ada sangkutan soal UU Perlindungan Anak.
Peristiwa itu terjadi pukul 13.30 WIB, Minggu (17/3/2024). Saat itu, bus melaju dari arah Cilegon hendak masuk ke dermaga eksekutif Pelabuhan Merak. Saat bersamaan, korban berlari di sisi kiri bus.