Pemprov DKI Jakarta berencana membangun underpass dalam rangkaian penataan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sejumlah driver ojek online berharap penataan tak mengurangi orderan.
Pembangunan underpass ini masuk penataan Blok B. Pemprov DKI akan menata empat blok, mulai ruang terbuka hijau (RTH) hingga taman.
Penataan Blok B terdiri dari penataan jalan, underpass, jalur pedestrian, jalur sepeda kolong flyover, menara pemantau lalu lintas, dan bulevar, dengan luas total 41.408 meter persegi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azis (39), seorang driver ojek online di area Stasiun Kebayoran, menyebut rencana penataan yang dilakukan Pemprov DKI baik. Namun, dia khawatir akan sepi orderan.
"Tentunya makin tertib, tapi jangan sampai mengurangi orderan buat ojol sih. Terkadang kalau ada tambahan underpass atau apa, titik penjemputannya jadi makin jauh dari stasiun. Tentunya akan ada area yang jadi lebih jauh, dialihkan gitu," kata Azis, di sekitar Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2024).
Azis menilai Pemprov DKI harus sering mengecek langsung untuk melihat kondisi di lapangan. Terlebih, Azis mengatakan JakLingko kerap parkir di depan stasiun.
"Contoh di sini ada Jaklingko. Jaklingko itu di sini banyak kosong tapi parkirnya numpuk di depan stasiun tuh juga sangat mengganggu gitu," kata Azis.
Driver ojol lainnya, Andi (28), belum yakin akan rencana pembangunan underpass. Menurutnya, saat ini masih banyak pengguna jalan yang melawan arah.
"Mungkin kalau ada underpass, muternya pasti jadi agak jauh. Masih ada pro-kontranya. Sosialisasinya masih kurang, jadi pasti ada pro-kontranya sih," kata Azis.
Azis mengharapkan peluasan lahan parkir dan penambahan lampu jalan jika ada pembangunan underpass. Dia juga berharap segera ada sosialisasi dan denah yang jelas soal area yang akan dijadikan underpass.
"Kalau soal parkir, harus sih. Di sini masih banyak parkir liar nih. Bikin macet," kata Azis.
(idn/idn)