Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan senantiasa dirasakan oleh para pesertanya. Salah satunya Filza Nur Afifah Tamim (22), yang ibunya berhasil mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan rumah sakit dari program tersebut.
Menderita diabetes sejak beberapa tahun lalu, ibu dari Filza ini mengalami gejala awal yakni sering merasa kelelahan, merasa haus dan sering buang air kecil. Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil bahwa sang ibu menderita diabetes mellitus.
"Waktu mama saya mengalami gejala-gejala seperti sering kesemutan dan mudah lelah sampai menurun daya tahannya, kami langsung bawa ke Puskesmas Wajo, sekitar dua hari di rawat inap namun karena tidak ada perubahan dokter langsung rujuk ke RSUD Kota Baubau. Kami bersyukur karena kesigapan petugas medis baik di puskesmas maupun di rumah sakit, mama kami dapat tertolong. Ditambah lagi kami tak perlu khawatir akan biaya pengobatan, semuanya gratis berkas program JKN," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswi jurusan Kesehatan Masyarakat, Universitas Dayanu Ikshanudin di Baubau ini menyatakan bahwa selama ibunya menjalani perawatan di RSUD Kota Baubau, ibunya diterima dengan baik tanpa adanya diskriminasi pelayanan.
Filza mengungkapkan rasa syukurnya telah terdaftar sebagai peserta JKN yang membantu meringankan beban keluarga dengan tidak adanya biaya tambahan selama proses pengobatan.
Saat ini kondisi sang ibu sudah mulai membaik, ungkapnya, dengan kondisi kadar gula darah yang terkontrol. Secara keseluruhan sang ibu merasa puas dengan perawatan di rumah sakit tersebut.
Selain diringankan dari sisi biaya, Filza merasa pelayanan yang ringkas dan tidak berbelit-belit juga merupakan salah satu keunggulan dari program ini.
"Semua saran dari dokter dan perawat yang diterima selama masa perawatan waktu itu selalu dilakukan oleh mama saya di rumah, mulai dari tips diet sehat bagi penderita gula, bahkan aktifitas fisik yang disarankan untuk sering dilakukan. Dengan mengikuti arahan-arahan itu, sekarang kondisi mama saya jauh lebih stabil. Dan yang paling berkesan adalah fasilitas sarana dan prasarana di rumah sakit sekarang jauh lebih nyaman dan bersih, apalagi kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Rasanya sebagai peserta JKN kami tidak merasa dikucilkan atau dianak tirikan, karena semuanya sama dan pelayanan yang diberikan sangat maksimal," ungkap Filza.
Dengan pengalaman tersebut, Filza dan sang ibu memberikan apresiasi kepada program JKN karena telah menjadi program unggulan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan selama ini.
Menurut Filza, prinsip program JKN adalah gotong royong dimana peserta JKN yang sehat dapat berkontribusi untuk menjamin biaya kesehatan bagi peserta JKN yang sedang sakit. Bagi Filza, prinsip tersebut adalah kunci utama keberlangsungan program ini.
"Kami berharap kedepannya layanan yang kami terima terus meningkat kualitasnya. Sekarang ini saya lihat sudah banyak masyarakat yang sadar untuk membayar iuran JKN secara rutin setiap bulannya, dan ini adalah hal yang positif. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas hadirnya program JKN yang telah membantu banyak orang, termasuk mama saya. Saya berharap program ini dapat terus berjalan sesuai dengan aturan dan konsep gotong royongnya, dan diharapkan dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat," ungkap Filza.
Filza juga mengajak masyarakat yang belum terdaftar dalam program JKN untuk segera mendaftarkan diri menjadi peserta melalui kanal pendaftaran yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Menurutnya, tidak perlu menunggu sampai sakit untuk mendaftar program JKN.
(ega/ega)