Seorang santri berinisial AH (13) di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo, Jambi ditemukan tewas. Pengacara keluarga AH (13), Rifki Septiano mengungkapkan percakapan terakhir korban kepada orang tuanya sebelum ditemukan tewas tidak wajar.
Dilansir detikSumbagsel, Selasa (19/3/2024), pengacara keluarga korban, Rifki Septiano, mengatakan dua jam sebelum meninggal, korban sempat bertelepon dengan ibunya pada Selasa (14/11). Saat itu, korban mengatakan akan memberi kejutan saat jenguk mingguan.
Adapun percakapan terakhir sebagai berikut:
Airul: Mama jadi tidak datang ke Pondok besok?
Ibu: InsyaAllah, Nak
Airul: Ada kejutan yang mau aku sampaikan, Ma
Ibu: Kejutan apa, Nak?
Airul: Besok lah, Ma, aku ceritakan di Pondok, kalau bisa datang agak pagi. Cepat datang ya, Ma.
Rifki juga mengungkap isi rekaman CCTV sebelum kejadian. Korban tampak masih berjalan seperti biasa dan dalam kondisi sehat. Namun beberapa menit kemudian, tampak dia digotong oleh banyak orang. Diduga saat itu korban sudah tidak bernyawa.
"Dari CCTV lantai 1 itu, bahwa di jam 17.41 WIB ananda almarhum ini dalam kondisi sehat. Dia di lantai bawah itu ke lantai atas itu jaraknya hanya sekian menit. Setelah dari atas itu dia digotong (sudah meninggal dunia) ke bawah. Artinya ramai di atas itu," kata Rifki.
Simak lengkapnya di sini.
Saksikan Video 'Kasus Santri Jambi Tewas Tak Wajar Naik Penyidikan, 47 Saksi Diperiksa':
(zap/yld)