Kisah Peserta BPJS Kesehatan Rasakan Manfaat untuk Pengobatan Keluarga

Kisah Peserta BPJS Kesehatan Rasakan Manfaat untuk Pengobatan Keluarga

Dea Duta Aulia - detikNews
Senin, 18 Mar 2024 14:10 WIB
BPJS Kesehatan
Foto: BPJS Kesehatan
Jakarta -

Kepala Desa Pakubalaho, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Ardiansyah (36) mengakui BPJS Kesehatan memberikan manfaat untuk mengakses layanan kesehatan bagi dirinya dan keluarga. Bahkan dia menilai BPJS Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap orang.

"Alhamdulillah, istri saya baru melahirkan anak saya yang ketiga pada bulan kemarin, jadi saya bermaksud datang ke sini untuk mendaftarkan anak saya menjadi tanggungan," kata Ardiansyah dalam keterangan tertulis, Senin (18/3/2024).

Ardiansyah, saat ini, terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dari Pemerintahan Desa dan menjadi peserta BPJS Kesehatan sejak 2014. Sebagai peserta PPU dia dapat mendaftarkan istri dan ketiga anaknya menjadi tanggungan peserta hingga berusia 21 tahun atau belum berusia 25 tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengakui manfaat yang dihadirkan oleh program tersebut turut mendorong dirinya untuk mendaftarkan sang anak agar bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan.

"Saya punya BPJS Kesehatan sejak tahun 2014, sejak awal adanya BPJS Kesehatan. Saya pertama daftar BPJS kesehatan masih BPJS mandiri (Pekerja Bukan Penerima Upah), saat itu saya sedang mendapat ujian, istri saya masuk rumah sakit saat sedang hamil anak saya yang pertama," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Setelah istri saya keluar dari rumah sakit saya diminta biaya pelayanan sebanyak lebih dari satu juta rupiah untuk perawatan selama satu hari semalam, dari situ saya berpikir harus mendaftar BPJS Kesehatan," sambungnya.

Setelah terdaftar sebagai peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dia sempat bertempat tinggal di Kabupaten Kepulauan Selayar selama beberapa tahun. Pada saat itu, Pemerintah Daerah telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) dan memutuskan untuk menjadi peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).

"Setelah itu saya ke Selayar, alhamdulillah saat itu Pemerintah Daerah Kabupaten Selayar menanggung semua penduduk di sana menjadi peserta gratis, siapapun itu selama KTP Selayar bisa ditanggung. Pada tahun 2021, saya kembali ke Bulukumba dan mendaftar menjadi peserta mandiri kembali hingga saya terpilih menjadi kepala desa dan menjadi peserta dari pemerintahan desa sampai saat ini," jelasnya.

Dia pun turut bercerita terkait pengalamannya saat menemani istrinya melakukan persalinan menggunakan BPJS Kesehatan di Puskesmas Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar. Menurutnya, BPJS Kesehatan membantu banyak saat proses persalinan berlangsung.

"Saat itu kami di Puskesmas Benteng. Di sana luar biasa, alhamdulillah karena semua dokter, perawat dan tenaga medis sangat antusias membantu kami dalam hal pelayanan, saya pribadi sangat bersyukur dengan adanya BPJS Kesehatan, karena di samping bisa membantu orang lain juga bisa membantu keluarga kami," ungkapnya.

Dia menceritakan di waktu yang berbeda ketika mendapatkan kendala di fasilitas kesehatan. Saat itu, dia langsung menghubungi petugas BPJS Satu, yang segera menanggapi keluhan peserta dan menindaklanjutinya.

"Ada dulu saya ingat, ketika ada kendala di Puskesmas, saya lapor ke BPJS Kesehatan dan langsung segera ditindaklanjuti oleh petugas BPJS Kesehatan ke pihak puskesmas," jelasnya.

Merasakan beragam manfaat tersebut dia pun gencar melakukan edukasi kepada sejumlah warga agar bergabung menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Sejauh ini menurut pandangan saya sebagai kepada desa, ketika kondisi sedang sakit BPJS Kesehatan itu sangat membantu sekali. Saya juga mempengaruhi semua warga saya, ke warga saya bilang silahkan urus BPJS Kesehatan baik yang tanggungan pemerintah atau bayar masing-masing, mengingat banyak sekali manfaat yang kita dapatkan. Jangan menunggu saat sakit, karena kalau sudah sakit itu dampaknya luar biasa, bagus-bagus kalau dibantu oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) atau organisasi-organisasi lain yang, kalau tidak ada yang bantu bagaimana lagi," tutupnya.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads